Soal Premanisme Pihak Kampus, MANTAN KETUA SEMA UNPAR BEREAKSI KERAS

    PALANGKA RAYA – Insiden pemukulan Mahasiswa oleh pihak Rektorat UPR pada Sabtu (1/4/2017) siang mendapat kecaman keras dari Aan Nurhasan, mantan Ketua Umum pengurus Senat Mahasiswa Universitas Palangka Raya (kini Jadi BEM).

    Saat dihubungi oleh Berita Sampit disampaikan oleh Aan bahwa “kampus seharus nya jauh dari kekerasan, diskusi aspirasi hal biasa di kampus , kalau udah pemukulan gak bisa ditolerir apapun alasannya”

    Alumni Fakuktas Teknik Universitas Palangka Raya yang kini menjabat sebagai sekretaris DPD KNPI Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan menyayangkan sekaligus mengecam tindakan refresif maupun intimidasi terhadap mahasiswa.

    “Komitmen kami tidak pernah berubah, tolak premanisme dalam kampus, kekerasan bukan tempatnya di dalam kampus” pungkas Aan.

    Komentar keras juga keluar dari mantan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa UPR periode 2003-2005, Moses Agus Purwono “Bila benar terjadi kekerasan pada mahasiswa maka pihak rektorat UPR harus bertanggung jawab, tidak ada alasan pihak kampus membenarkan kekerasan”

    Selain itu Moses juga mengajak “kepada seluruh alumni dan yang belum alumni untuk duduk bersama menyikapi kondisi UPR yang dalam pandangannya terlihat semakin berantakan, contoh beberapa mantan dan petinggi kampus terjerat kasus korupsi”.

    (dsz/beritasampit.co.id)