​Acara Kebudayaan di Sampit Cukup Meriah, Kok Pengunjungnya Ada yang Protes…Kenapa ?

    SAMPIT – Festival Budaya Habaring Hurung Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disburpar) Kotim, cukup meriah Sabtu (1/4/2017) malam.

    Acara yang diadakan setiap tahun di Taman Kota Sampit ini nampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat yang hadir nampak antusias mengikuti. Maklum Kota Sampit memang haus akan hiburan.

    Apalagi kegiatan seperti festival budaya hanya setahun sekali dilaksanakan. Namun sisi lain dari kegiatan ini menyimpan keluhan. Meski meriah ada saja kritikan yang disampaikan beberapa pengunjung yang datang.

    Seperti yang dituturkan oleh salah satu pengujung dari Kota Besi, Sahrul (37). Dia mengatakan acara yang di adakan oleh Disbudpar Korim cukup meriah, akan tetapi dari siai penyelengaraannya masih ada yang kurang.

    Seperti penerangan yang masih kurang, kemudian kegiatan yang disebutkan berkualitas ternyata hampir sama seperti tahun sebelumnya. Parahnya lagi parkir yang dipungut tidak menggunakan karcis.

    “Seharusnya Parkir untuk wilayah taman ini tidak boleh ditagih lagi tetapi masih ada saja oknum-oknum yang bermain dengan harga, bayar perkir yang seharusnya Rp2000 tapi di minta Rp3000 dan tanpa karcis,” ucap Sahrul

    Dia menambahkan untuk keamanan sudah cukup baik dan masyarakat yang hadir untuk menyaksikan acara pun cukup antusias dan tertib dalam acara tersebut.

    “Seharusnya dalam acara yang diadakan sekali dalam setahun ini keadaan taman harus terang, bukan hanya di pangungnya saja yang diberikan pencahayaan apalagi saya lihat saat ini taman Kota Sampit lampu pencahayaannya sudah banyak yang rusak,” kata Sahrul lagi.

    Dia juga berharap keamanan Ikon Taman Kota harus ada yang kontrol juga untuk malam hari, dan dinas terkait harus cepat bergerak untuk menjaga semua aset pendukung Kotim sebagai kota wisata Kotim.

    (im/beritasampit.co.id)