Mantan Presma UPR : Rektorat Harus Minta Maaf Secara Terbuka Kepada Mahasiwa

    PALANGKARAYA – Insiden Pemukulan yang terjadi terhadap Mahasiswa Peserta Audiensi Terbuka UPR sedang menjadi buah bibir akhir-akhir ini, aksi main hakim sendiri tersebut dinilai merugikan banyak pihak tak terkecuali dengan para alumni UPR itu sendiri.

    Meski sudah tidak lagi terdaftar sebagai Mahasiswa UPR, namun ketika mendengar insiden pemukulan itu mereka terpanggil untuk bersuara dan menyampaikan aspirasinya. Pasalnya, kesamaan nasib ketika sedang berkecimpung sewaktu jadi aktifis kampus dulu yang membuat mereka teramat sangat faham dengan apa yang menimpa mahasiswa UPR sekarang.

    Mantan Presiden Mahasiswa UPR periode 2012-2013, Setiawan mengatakan selaku orang yang pernah mengenyam pendidikan dikampus UPR dia merasa namanya ikut tercoreng akibat insiden itu. Wajar saja, ketika menjadi mahasiswa dulu setiawan merupakan salah satu tokoh mahasiswa UPR yang aktif membawa nama UPR ke kancah Nasional.

    “Hal ini harus kita cermati benar-benar, apa sebenarnya yang menyebabkan mahasiswa datang ke Rektorat dan terus gali informasi tentang itu, dan mengenai pemukulan itu biar hukum yang bekerja, pihak kepolisian harus segera menyelesaikan masalah ini sampai tuntas” ucap setiawan kepada Beritasampit.co.id senin 3/42017.

    Lelaki yang sekarang menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesi Perguruan Tinggi (HIPMI PT) itu juga menambahkan” Pihak Rektorat harus dengarkan tuntutan mahasiswa, dan terkait kasus pemukulan itu apabila terbukti benar kalau rektorat ternyata bersalah dalam hal ini, maka rektorat wajib meminta maaf secara terbuka kepada mahasiswa” tutupnya.

    (Dvd/beritasampit.co.id)