​Hujan, Angin Disertai Halilintar Sering Menegangkan…Kenapa Ya ?

    PANGKALAN BUN – Hujan angin besar yang muncul setiap jelang sore hari, di Pangkalan Bun, kerap menegangkan masyarakat, karena angin kencang sering menumbangkan pohon atau batangnya, ujung-ujungnya aliran listrik PLN mati total. Sehingga PLN kerap dituding yang ‘macam-macam’.

    Seperti halnya Jumat dan Sabtu, Minggu (23/4) jelang sore hari sekitar Pukul 14.30 WIB, pantauan beritasampit.co.id, cuaca dari pagi sampai siang sekitar pukul 13.00 WIB, sinar matahari menyengat. Namun menjelang sore harinya tiba-tiba awan jadi mendung, diiringi angin kencang yang diwarnai kilatan halilintar.

    Disaat angin kencang itulah, banyak pohon dan batangnya disepanjang jalan raya di Kota Pangkalan Bun,yang tumbang.Karena hasil pantauan beritasampit. co.id, sekarang ini disepanjang jalan raya banyak pohon-pohon besar yang tumbuh tinggi dan daunnya rindang, belum pernah dibersihkan (ditebang), sehingga tidak mengganggu jaringan kabel listrik PLN.

    Menurut Ridwan Hadi, salah seorang alumnis UNTAMA Pangkalan Bun, mengatakan prihatin kalau pihak PLN Rayon Pangkalan Bun, tidak didukung oleh sejumlah dinas terkait seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH).

    “Kenapa saya mengatakan prihatin,coba saja pikir, pihak PLN kini telah menambah daya dengan menyewa sampai 13 mesin diesel dari PT. Kaltimex, sehingga bulan Maret 2017 mati lampu bergiliran sudah pulih normal. Tapi,selama bulan April 2017 sampai sekarang ada saja mati lampu,karena apa.Karena banyak gangguan akibat hujan angin,pohon banyak yang tumbang,” tegas Ridwan.

    Lanjut Ridwan, biarpun pihak PLN telah mendatangkan mesin diesel, tapi lingkungan jaringan kabel listrik disepanjang jalan raya,masih terancam dengan pohon-pohon, tetap saja nantinya masih ada mati secera mendadak.

    “Mulai sekarang Pemkab Kobar,harus tegas memerintahkan kepada dinas terkait,seperti BLH untuk segera membersihkan semua pohon yang menyentuh jaringan listrik PLN,karena pihak PLN juga membayar pajak ke Pemkab Kobar dari hasil seluruh pembayar konsumen PLN,” beber Ridwan Hadi.

    Atau, alternative lainnya, lanjut Ridwan, PLN dan BLH membentuk komunitas khusus,peduli kebersihan lingkungan Jalan Raya.”Pemerintah kan punya anggaran, PLN juga sama punya anggaran,apa salahnya kalau mulai sekarang dibentuk komunitas tersebut,agar paling tidak gangguan terhadap jaringan kabel PLN tambah menurun,” ungkap Ridwan Hadi.

    (man/beritasampit.co.id)