​Kursi Pucuk Pimpinan DAD Kotim Diperebutkan 7 Bakal Calon

    SAMPIT – Ternyata tidak hanya kursi Legislatif dan Eksekutif yang menjadi rebutan para pencari kuasa di Kabupaten Kotawaringin Timur ini.

    Bahkan kursi pucuk pimpinan ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten inipun menjadi rebutan untuk memegang palu dan perintah dalam kepengurusan dewan adat para suku dayak tersebut.

    Tidak tanggung-tanggung sejumlah nama besarpun hampir dipastikan akan mencalonkan diri untuk dipilih melalui pemilihan pada bulan Juni 2017 tahun ini.

    Nantinya pemilihan ketua DAD sepeninggal Hamidan Ij Biring yang sebelumnya mengisi kursi pimpinan DAD Kotim itu akan dilakukan melalui pemungutan suara oleh sleuruh ketua DAD Kecamatan.

    Berdasarkan informasi dihimpun beritasampit.co.id Rabu (3/5/2017) tadi pagi adapun sejumlah nama yang mencalonkan tersebut diantaranya yakni Gahara SE salah satu ketua LSM ternama di Kotim, Anton Al Sudani atau Anton ketua mantir Desa Sudan yang juga merupakan tokoh pemuda tersebut.

    Nama lain yakni di isi oleh Jhon Krisli yang tak lain adalah ketua DPRD Kotim saat ini ,pria ini juga merupakan publik figur yang sebelumnya pernah mengisi sejumlah jabatan di lembaga adat.

    Nama lainnya adalah Uztad Iwan yang juga merupakan salah satu pengusaha sukses di Kotim saat ini.

    Sedangkan tiga nama lainnya yakni Hardi P. Hadi mantan Kades Tumbang Kalang, Kecamatan Antang Kalang, yang saat ini menjabat sebagai ketua DAD kecamatan setempat, sedangkan dua lainnya yakni Drs Untung yang saat ini menjabat wakil ketua satu DAD Kotim dan Dia Manthongka SH yang juga menjabat Wakil Ketua dua DAD Kotim saat ini juga hampit dipastikan mencalonkan diri menjadi ketua DAD tersebut.

    Dalam hal ini Ahmad Yani mantan Wakil Ketua DPRD Kotim yang juga merupakan tokoh masyarakat dayak ini menegaskan, siapapun nantinya yang mengisi kursi ketua DAD Kotim itu bisa meningkat kesatuan suku, dan menaikan derajat adat maupun melestarikan budaya suku dayak yang saat ini sudah mulai hilang.

    “Siapapun boleh saja mencalon diri, pada intinya yang memimpin DAD nanti kedepannya bisa menjadi ayah dari seluruh suku dayak di Kotawaringin Timur ini,mengembalikan marwah adat maupun budaya kita yang sudah mulai berubah saat ini,tegakkan aturan kembali tanpa pandang bulu,” ungkapnya, (3/5/2017)

    Sementata itu Hadi P. Hardi dibincangi beritasampit.co.id baru ini menegaskan dirinya hanya merasa terpanggil dan miris melihat kelembagaan itu yang hanya berjalan ditempat.

    “Apa artinya di takuti,kalau tidak bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat adatnya sendiri, saya belum memastikan diri ikut,tapi melihat sosok yang mencalonkan diri nantinya,” ungkapnya.

    Terpisah Anton yang dikenal dengan nama Anton Al Sudani ini juga menegaskan kalau dirinya dipastikan turut serta dalam pertarungan merebutkan kursi ketua DAD bulan Juni ini.

    “Saya tidak ingin banyak bicara takut salah, tapi saya akan bicara setelah terpilih,saat itu kinerja yang akan membuktikan,” ungkapnya.

    Diketahui DAD merupakan lembaga yang seharusnya menjadi ladang pengaduan, musyawarah maupun pembinaan tidak terkhususnya suku dayak, namun juga terhadap suku lain yang mana lebih mengedepankan solusi.

    Kemudian memberikan dampak positif bagi masyarakatnya, serta tidak bergerak sendiri-sendiri demi kepentingan individu maupun antar golongan.

    (drm/beritasampit.co.id)