​Perayaan Puncak Hari Raya Nyepi di Kotim Harapkan Dapat Meningkatkan Tali Silaturahmi

    SAMPIT – Pada saat menyampaikan laporan Dharma Shanti Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939, Ketua panitia I Gede Sukadana mengatakan bahwa umat hindu yang hadir adalah perwakilan dari seluruh kecamatan di Kotawaringin Timur (Kotim) dan diharapkan dapat meningkatkan tali silaturahmi.

    “Pada hari ini, semua perwakilan umat hindu diseluruh kecamatan di Kotim hadir, bahkan dari Antang Kalang pun hadir,” ujar dia, Kamis (4/5/2017) di Gedung Serbaguna Sampit.

    Lanjut dia, terkait acara tersebut yaitu bertujuan untuk menguatkan tali silaturahmi, dan mempererat rasa persaudaraan, di kalangan umat hindu di Kotim.

    I Gede Sukadana yang juga ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesi (PHDI) tersebut juga  mengatakan bahwa perayaan Dharma Sahnti, adalah perayaan Akhir hari raya nyepi, yang wajib dilaksanakan

    “Ini acara yang ke dua kita gelar secara resmi dan acara pada hari ini adalah puncak acara hari raya nyepi. Tahun baru saka 1939 umat hindu,” sebutnya.

    I Gede juga berharap dengan adanya acara tersebut, supaya dapat menumbuhkan rasa harmonisasi keberagaman umat beragama di Kotim dan dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Harapan kami dengan adanya acara ini supaya dapat menjaga rasa harmonisasi keberagaman beragama, demi kesatuan NKRI sebagai mana yang kita inginkan bersama yaitu kedamaiaan,” pungkasnya.

    Sementara acara yang bertemakan “Jadikan Catur Brata Penyepian Memperkuat Toleransi Kebhinekaan Berbangsa dan Bernegara Demi Keutuhan NKRI” tersebut dihadiri, Wakil Bupati Kotim, HM Taufik Mukri.

    Dalam sambutannya wabup mengatakan bahwa supaya umat beragama dapat saling menjaga kerukunannya. “Selamat hari raya nyepi kepada seluruh umat hindu di Kotawaringin Timur,” ucapnya.

    Dilanjutkannya, dalam acara ini kita harapkan sebagai acuan kita bersama supaya dapat menjagaharmonisisai antara kita dan memelihara lingkungan alam sekitar dan memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin.

    Wabup berharap agar umat beragama yang majemuk terutama umat hindu di Kotim untuk dapat membawa kesadaran baru, tentang kebersamaan, ketentraman dan keharmonisan di Humi Habaring Hurung.

    “Dengan berbagai macam ragam suku dan agama harapan kita supaya kita tetap solid, jangan jadikan penghalang. Kita harus bersatu, dan saling memelihara kerukunan umat beragama, di Kotim” pungkasnya.

    (fzl/beritasampit.co.id)