​WOW…Ditengah Jalan Raya Kumai, Tiba-Tiba Pohon Pisang Tumbuh, ini Ceritranya…

    PANGKALAN BUN – Ditengan jalan raya (Jl.Gerilya,red) Kumai, tiba-tiba pohon pisang tumbuh. Ceitranya, karena jalan sepanjang 200 meter lebih depan Pelabuhan Panglima Utar Kumai, sudah rusak parah, sering terjadi kecelakaan dan selama ini kurang mendapat perhatian dari pihak Kecamatan maupun Kabpaten Kobar.

    “Maka, dari bentuk aksi protes warga masyarakat jalan Gerilya Sabtu (6/5/2017) malam sekitar pukul 20.00 WIB, ramai-ramai turun kejalan menutup jalan dengan apa saja, termasuk pohon pisang juga sengaja ditanam ditengah jalan yang jalannya sudah jadi tanah,” ungkap Majri tokoh Pemuda warga Kumai Hulu.

    Menurut Majri, sebelum aksi protes penutupan jalan, pihaknya sudah melapor ke Polsek Kumai. “Dan aksi protes ini juga berdasarkan kesepakatan warga agar Pemerintah daerah mau bergerak melakukan perbaikan jalan yang ada didalam kota kecamatan Kumai,” ujarnya.

    “Kami terpaksa menutup jalan itu, walaupun fasilitas umum. Karena jalan itu rusak sudah tiga tahun tapi Pemerintah tidak pernah memperhatikan perbaikan jalan meski kami sudah menyampaikan hal itu baik ke Dinas terkait maupun anggota DPRD Kobar,” tegas Majri.

    Dan menurut Majri posisi jalan rusak itu persis berada didepan pelabuhan Panglima Utar kurang lebih 300 meter. “Bayangkan saja nanti saat arus mudik tiba kasihan para pemudik, dengan kondisi jalan seperti itu, rusak dan lubang yang menganga mencapai selutut orang dewasa,kami terpaksa lakukan ini karena kami ingin pemerintah segera bertindak,” ungkapnya.

    Dijelaskan Majri, warga perlu perlu bukti bukan janji terus. Sebab setiap pihaknya melapor masalah kerusakan jalan itu selalu dijawab iya dan oke. Tapi nyatanya sudah tiga tahun belum ada perbaikan, kerusakan jalan itu sudah memakan korban.

    Terpisah, Kabid Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kabupaten Kobar Dr. Juni Gultom, ST.MT, ketika dikonfirmasi melalui telephpn selulernya Minggu (7/5/2017), mengatakan bahwa pihaknya akan segera memperbaiki jalan tersebut dan yang prioritas melakukan penyudetan agar air bisa keluar.

    “Saat ini kami telah mengerjakan penggalian untuk dilakukan penyodetan dan membuat box untuk mengalirkan air sampai ke sungai Kumai,” terang Juni Gultom.

    Dan menurutnya, setelah pengerjaan penyodetan maupun box selesai baru tahap perbaikan jalan di sepanjang Jln Gerilya,” Pemkab Kobar,melalui Dinas PUPR bukan tidak peduli tapi perlu teknis agar jalan itu tidak cepat rusak,” beber Juni Gultom.

    (man/beritasampit.co.id)