Kenapa Pembangunan Jalan P.Bun-Kolam “Selalu Jadi Momok Pembicaraan”

    Oleh : Maman Wiharja***

    PEMBANGUNAN jalan trans Kalimantan, khususnya bagian barat, yakni jalan Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama (Kolam), yang telah berhasil dilaksanakan oleh Pemkab Kotawaringin Barat (Kobar), untuk bisa tembus, hingga kini masih dalam tahap perbaikan.

    Sejak awal dibukanya,tahun 2004, yakni 13 tahun silam, Bupati Abdul Razak dan Bupati Ujang Iskandar, sampai sekarang selalu jadi momok pembicaraan, dari berbagai kalangan tertentu, juga sejumlah masyarakat.

    Apalagi kalau dimusim hujan, hampir setiap hari ada saja beritanya dimedia cetak maupun media online. Bahkan, sekarang dimusim hujan pemberitaanpun semakin gencar, yang ujung-ujung beritanya cenderung, sejumlah sumber tertentu sering menyudutkan pemerintah cq dinas terkait.

    Renungan penulis, memang wajar kalau ada yang mengkritik dengan nada menyudutkan pemerintah, karena yang punya gawe adalah pemerintah. Namun tentunya, kalau mengkritik pemerintah dinas terkait, kitapun harus arif dan bijaksana, dalam artian harus memberi kritik yang sifatnya membangun.

    Bolehlah mengkritik dengan nada ‘mencemohkan’ tapi harus adapula solusinya. Jangan hanya mencemohkan, tapi tidak ada solusinya.

    Pengamatan penulis, terhadap jalam PBun-Kolam, dibeberapa ruas jalan sepanjang kurang lebih 40 kilometer itu nampaknya ada beberapa titik yang terus terancam banjir. Bahkan sudah banjir beneran. Apa sebab ? Karena kiri kanan jalan semuanya lahan rawa.

    Penulis masih ingat, dulu kalau musim kemarau sering mancing ikan Gabus (Haruan, red) ke Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), dari Pangkalan Bun melalui jalan’tikus’ (setapak) dengan kendaraan motor roda dua sekitar 3 jam, sampai Kolam.

    Sebelum sampai ke Kolam, sepanjang jalan tikus banyak rawa yang airnya sudah surut, dan banyak pula ikan Haruannya.

    Kalau musim hujan, Pangkalan Bun pakai jalan ‘tikus’ ke Kolam, otomatis sulit untuk dilalui,karena air rawa-rawanya meluap. Nah, saat pembukaan lahan untuk membangun jalan, disaat musim hujan waktu itu sejumlah kontraktor sempat berhenti, karena air rawa meluap.

    Penulis jujur saja mengatakan “Luar Biasa” kepada pemerintah dan terhadap kinerja dinas terkait.Kini ditengah lahan hutan ilalang dan rawa, muncul jembatan layang beton, menghias jalan aspal yang mulus sepanjang 14 KM.

    Bahkan, bersyukur kini jalan PBun-Kolam, telah menjadi jalan provinsi yang tentunya harus kita dukung oleh masyarakat Kobar, karena dalam waktu dekat Gubernur Kalteng H.Sugianto Sabran, juga akan menggelontorkan anggaran Provinsi sekitar Rp 590 milliar.

    Nah, kalau sejak dulu sampai sekarang,kenapa pembangunan jalan P.Bun-Kolam, selalu menjadi momok pembicaraan.Apa sebab, karena jalan P.Bun-Kolam, yang dulu kurang menarik masyarakat, kini jadi banyak menarik perhatian banyak masyarakat. Hal itu karena, jalan P.Bun-Kolam sudah bisa tembus ke Provinsi Kalimantan Barat.

    (Wartawan Senior Pangkalan Bun-Kalteng)