Aksi Koboi Siapa Ini? Praktik Ilegal Loging Membludak, Puluhan Serkel Beroperasi

    SAMPIT – Terkejut melihat apa yang sedang berlangsung di lapangan hari ini, tepatnya saat wartawan media ini melihat bebasnya aktifitas ilegal loging yang terjadi di Desa Kandan serta Kelurahan di Kecamatan Kota Besi tersebut pada Rabu (7/6/2017) tadi siang.

    Dari beberapa serkel yang hanya berjarak langkah kaki di pinggiran jalan lintas Desa Kandan itu terlihat jelas ada beberapa warga yang bebas melakukan aktifitas mengolah kayu jenis meranti tersebut.

    Namun ada pula yang sedang tidak melakukan aktifitas mengolah menggunakan mesin tersebut namun melakukan aktifitas menata atau menumpukkan hasil olahan sebelumnya.

    Di Desa Kandan itu sendiri, bunyi mesin serkel tersebut kedap suara, untuk menghindari incaran mata petugas. Sedikitnya ada sekitar lima unit mesin Serkel pengolahan kayu maranti yang masih terus beroperasi di desa Kandan tersebut.

    Dari jarak sekitar 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua wartawan media ini melanjutkan menelusuri informasi yang disebutkan oleh masyarakat bahwa masih ada sekitar empat unit lagi serkel bahkan jenis Bensow yang terus beroperasi di beberapa titik di sekitar pusat Kecamatan itu.

    Tepatnya sekitar 250 meter dari jalan Provinsi masuk di sebuah gang sekitar anak sungai Mentaya jelas terlihat aktivitas beberapa orang sedang melakukan pengolahan kayu mentah itu. Bahkan ada yang memotong lalu membuatnya menjadi beberapa jenis dan ukuran kayu,baik papan, kasau dan lainnya siap untuk di pasarkan.

    Bahkan di TKP juga terlihat kayu bulat yang sudah di tebang dan potong dengan panjang sekitar empat meter itu tertata rapi di air, tepatnya di bibir sungai tidak jauh dari unit serkel itu beroperasi.

    Usut punya usut ternyata tidak sedikit pemilik mesin pengolah kayu itu yang masih terus beroperasi menggeruk hasil hutan Kabupaten Kotawaringin Timur yang sudah tergolong tandus tersebut. Bahkan ketika dibincangi media ini yang melakukan penyamaran mereka tidak sungkan untuk berbohong.

    “Kayu hasil kebun mas, kayunya kecil-kecil ,”kata salah satu pemilik serkel tersebut.

    Sejauh informasi yang berhasil dihimpun beritasampit.co.id tadi siang, mesin-mesin kedap suara itu sudah lebih dari dua bulan terakhir ini beroperasi. Bahkan pakta dilapangan sampah atau sisa limbah dari olahan kayu itu berserakan di sekitar lokasi.

    (drm/beritasampit.co.id)