​Usai di Bacok, Pusai Sempat Minta Tolong Hingga Bundaran Jelawat Samekto

    SAMPIT – Peristiwa naas yang di alami Pusai yang sebelumnya berinisial (P), pria yang berusia 50 tahun pada hari pertama malam lebaran (25/06/2017) kemarin ternyata sempat berusaha kabur dan menyelamatkan diri.

    Ditemui wartawan beritasampit.co.id di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (KOTIM) pada Senin (26/6/2017) malam, mendapatkan pengakuan dari korban tersebut.

    Setelah ia dianiaya oleh pelaku yang masih buron itu, Musai mengaku sempat beberapa kali menangkis sebuah samurai yang digunakan oleh pelaku untuk melukai dirinya.

    “Saya berusaha berlindung dengan tangan saya, namun saking tajamnya senjata tajam yang ia bawa sehingga melukai tangan dan bahkan kepala saya,” ucapnya.

    Pusai juga menambahkan, bahwa dalam beberapa kali sabetan benda tajam tersebut membuat tangan kirinya hampir putus, melihat pelaku yang semakin lupa diri menghabisi korban, musai lantas melarikan diri hingga ke bundaran jelawat Jalan Samekto untuk meminta pertolongan.

    Namun, pelariannya ke tempat tersebut tak membuahkan hasil. Karna kebetulan lampu pada malam itu sekitar pukul 21.30 WIB mati, maka para pengguna jalan tidak melihat bahwa dirinya sedang dalam maut.

    “Saya tidak sadar saat lari tangan kiri saya hampir putus, setelah sampai di bundaran saya baru menyangka bahwa tangan kiri saya telah bergelantungan dengan hanya sisa kulitnya saja.”ungkapnya

    Berdasarkan pengakuannya kepada wartawan beritasampit.co.id, ketika pembacokan itu terjadi istirnya telah berteriak untuk meminta pertolongan. Namun warga yang datang tidak berani menolong korban lantaran pelaku menggunakan benda tajam yang amat sangat panjang.

    Adapun pengakuan dari earga sekitar, ketika pembacokan itu berlangsung, saking sadisnya sampai suara sabetan benda tajam ke tubuh korban itu terdengar hingga ke telingga mereka.

    (jmy/beritasampit.co.id)