Warga Sekarat, Ehhh Petugas Medis Desa Malah Empat Bulan Menghilang !

    SAMPIT-Banyak orang tidak tahu untuk bisa berobat kerumah sakit kadang-kadang masyarakat di deretan Kecamatan Cempaga Hulu harus menempuh perjalanan satu jam setengah menelusuri jalan lintas provinsi tersebut.

    Hal inilah yang kadang menyebabkan banyaknya penderita penyakit,atau korban kecelakaan berat,atau warga masyarakat yang sakit keras harus meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

    Oleh sebab itu pemerintah Pusat melalui daerah khususnya Dinas Kesehatan memprioritaskan pembangunan Puskesmas Pembantu di setiap desa di Kabupaten.

    Namun pada paktanya setelah infrastruktur itu terbangun, kadang kala petugas medis yang memang di tugaskan untuk meringankan beban serta melayani masyarakat di pelosok-pelosok itu lalai terhadap tugas mereka.

    Hal ini sudah banyak terjadi, di beberapa wilayah desa di Kecamatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini. Seperti yang baru saja terjadi di Desa Sudan,Kecamatan Cempaga Hulu hari ini, Kamis (29/6/2017) siang.

    Pustu yang berdampingan dengan kantor desa setempat ini kosong melompong, wargapun selama empat bulan terakhir ini terus meminta petugas medis dari desa lain untuk kepentingan berobat.

    Bahkan salah satu warga desa yang menderita penyakit tekanan darah rendah bernama Subarli (50) ini harus di rujuk kerumah sakit Palangka Raya tanpa sentuhan tangan dari pihak medis setempat.

    “Warga sampai saat ini sulit untuk berobat, Desa kami punya Pustu tapi setiap kali mau berobat harus memanggil tim medis dari desa lain, padahal kami punya petugas medis sendiri yang memang ditugaskan di desa kami,” ungkap Kardi Ketua BPD desa Sudan saat di wawancara beritasampit.co.id.

    Selain itu dia juga menambahkan,selama kurun waktu kurang lebih empat bulan ini Fitri (petugas medis) sudah tidak pernah turun ke pustu ataupun melayani masyarakat desa setempat.”Tenaga yang kami harapkan memang, seharusnya PNS.

    Usulan kami sudah lakukan,bahkan ke dinas kesehatan beberapa waktu lalu, makanya ditugaskanlah si Fitri itu di desa kami,tetapi ternyata sejauh ini tidak pernah aktif lagi,” imbuhnya.

    Dia juga sangat menyayangkan akan hal ini, pihaknya pun menyikapi hal ini sudah berkoordinasi dengan PJ Kepala Desa yakni Drs Sumardi untuk meminta pengganti yang benar-benar bisa menetap,agar masyarakat desa setempat tidak harus kesana kemari mencari tempat berobat.

    ” Informasi yang kami tau dia tidak aktif setelah tahun baru kemaren,sudah tidak pernah turun lagi, katanya dia melahirkan,tapi kami tidak tau apakah dia cuti atau seperti apa,karena tidak ada laporannya ke kami,paling tidak kami wajib mengetahui hal itu” timpalnya.

    Giro selaku tokoh pemuda desa setempat juga menambahkan,pihaknya hanya inginkan keadilan,agar dalam segi kesehatan pelayanannya bisa maksimal dan tidak merepotkan petugas medis desa lain.

    “Kami hanya menuntut keadilan, kami minta yang bertugas di tempat kami memang oang yang bisa menetap disini,karena saat ini saja banyak warga yang jatuh sakit tidak tertangani, itu yang kami khawatirkan,” jelasnya.

    Menanggapi hal ini Camat Cempaga Hulu Ubaidillah sangat mengapresiasi semangat dari masyarakat yang ikut memantau kemajuan desa di wilayahnya tersebut.

    Diapun berharap agar masyarakat bisa langsung melaporkan kepadanya apabila menemukan petugas,atau perangkat desa yang berkaitan dengan layanan masyarakatnya yang tidak aktif, harus dilaporkan.

    “Saya sangat apresiasi sekali, untuk hal ini kami minta masyarakat berkoordinasi terlebih dahulu dengan PJ Kepala Desa setempat, dan untuk masalah seperti ini apabila di temukan perangkat desa atau pihak yang berhubungan dengan Kecamatan tidak aktif dalam bertugas bisa langsung laporkan ke kita,agar di tindak lanjuti,”pungkasnya.

    (drm/beritasampit.co.id