​Proyek Jembatan Sampit-Seruyan Mangkrak, Diduga Sengaja Diperlambat

    SAMPIT – Proyek jembatan akses yang menghubungkan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kabupaten Seruyan diduga sengaja diperlambat. Itu menyusul tidak adanya aktivitas yang dilakukan disekitar jembatan tersebut

    Bahkan rumah yang digunakan para pekerja proyek jembatan tersebut tertutup dengan gempok. Jembatan tersebut merupakan jembatan penghubung pertama jika dari Arah Desa Ujung Pandaran (Kotim) dengan Desa Sei Bakau (Seruyan) tepatnya di Kecamatan Teluk Sampit.

    Dari pantauan beritasampit.co.id proyek jembatan tersebut untuk program penggantian dan pemeliharaan jembatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Peket pekerjaan pembangunan Pile Slab Kalab Gadur dan Kalab Seban.

    Dengan Nomor 057/KTRK-BM/DPUPR/2017, Tanggal Kontak 17 Mei 2017. Besarnya nilai kontrak Rp.6.825.000.000,00 (Enam Milyard Delapan Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah)

    Waktu pelaksanan 210 (Dua Ratus Sepuluh) Hari Kalender atau dimulai dari tanggal 17 Mei 2017 sampai 12 Desember 2017. Dengan mengunakan dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provisi Kalteng Tahun anggaran 2017.

    Penyedia yaitu PT Daya Uni Lestari, dengan konsultan PT Planternal Jasa Prananta. Dari informasi yang didapat dari warga sekitar bahwa tidak adanya aktivitas proyek tersebut dimulai sejak sebelum Hari Raya Idul Fitri, lalu.

    “Kita ya berharap bisa selesai biar gak amblas lagi seperti Tahun baru kemaren,” ungkap Jimy kepada beritasampit.co.id, Sabtu,(15/7/2017). Untuk diketahui pembangunan ini adalah mengunakan pajak yang dibayarkan oleh masyarakat, jadi bila tidak berjalannya suatu proyek, agar cepat dilaporkan untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan dan mencegah korupsi.

    (bnr/beritasampit.co.id)