​Warga Pulau Hanaut yang Tenggelam Disungai Mentaya Ditemukan

    SAMPIT – Warga desa Bapinang Hilir, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah ( Kal Teng), tenggelam terbawa arus air sungai Mentaya ketika mendekati kapal yang melintas bermaksud menjual buah-buahan hasil bumi wilayahnya.

    Korban tenggelam diketahui bernama Rusliansyah atau Uwi (35) warga RT 6, desa Bapinang Hilir, Handil Mawar. Sedang temannya Agus Susanto (27) motoris yang juga pemilik klotok selamat dari musibah itu, Senin (17/7/2017). Dan peristiwa kejadian sekitar pukul 19.30 WIB diperairan dekat Pos AL, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan(MHS), Samuda.

    Sebelumnya, dua warga seberang Kecamatan Pulau Hanaut itu kebiasaan jual buah-buahan kepada kapal yang berlewat keluar pulau yang memang pekerjaan bertahun-tahun yang mereka  lakoni di laut sekitar wilayah desanya tersebut.

    Tak lama berselang, KM. KSK 1 yang dinakhodai Meidi Sriwidodo yang berangkat dari Sampit bertujuan ke Tanjung Priok Jakarta yang bermuatan alat-alat berat seperti Ekszavator dan lainnya ketika melintasi kawasan pasar Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan maupun  Kecamatan Pulau Hanaut berkecepatan sekitar 9 knott lajunya kapal saat itu.

    Oleh klotok penjual buah -buahan yang dikemudikan Agus Susanto bersama teman korbannya Rusliansyah atau Uwi mengejar hingga merapat ke kapal tersebut. Ketika merapat klotoknya, korban bermaksud naik keatas kapal, na’as nya, klotok tiba-tiba merenggang. Begitu naik kaki korban terpeleset dan sempat memegang kebadan kapal karena tak kuat akhirnya terjatuh kedalam air, dan tenggelam terbawa arus.

    Kejadian tenggelam korban pada Senin malam pukul 19.30 WIB dilaut sekitar Pos AL yang tak jauh dari loksi kapal bagan yang karam diwilayah tersebut. Menurut, Agus perkerjaan menjual buah-buahan ke Kapal yang berlewat ia lakoni sudah 2 tahun berjalan maklum pekerjaan bagi dirinya sangat sulit jingga melakoni pekerjaan itu.

    “Korban saat berpegang bagian kiri kapal dan terjatuh ketika klotoknya merenggang mendadak. Uwi sempat berpegang tak jauh dari lobang pembuangan air kepeleset dan jatuh,” cerita pilu Agus Susanto, kepada beritasampit.co.id, Selasa sore (18 /7/2017) saat berada Ditpolairud Pos Samuda.

    Terpisah, nakhoda KM. KSK 1 melalui ABKnya mualim ll, Akhmad Rohmadi, ketika dikonpirmasi mengatakan, ketika kapal melewati sekitar kawasan pasar Samuda kalau laju kapalnya berkecepatan 9 knott.
    Menurutnya, tak seberapa lama melintasi kawasan pasat Samuda muncul klotok dengan kecepatan tinggi mau merapat beberapa kali. Kita beri kode untuk tidak merapat karena kapal sedang laju jalannya.

    “Klotok tetap mengejar dan akhirnya merapat dilambung kapal sebelah kiri hingga kejadian itu,” katanya. Hingga berita ini diturunkan korban masih dalam pencarian pihak terkait.
    Inpormasi yang dihimpun beritasampit.co.id dilapangan menyebutkan, Kapal KM. KSK 1 yang berangkat menuju Tanjung Priok Jakarta ketika melewati wilayah Samuda tepatnya sekitar laut Pos AL.

    Kapal KM. KSK 1 yang terus melaju dengan kecepatan 9 knott kemudian dipepet oleh klotok yang dikemudikan Agus Susanto (27) bersama rekannya Rusliansyah korban tenggelam yang mau menjual buah-buahan ke atas kapal tersebut.
    Pencarian korban tenggelam pada Senin (17/7/2017) sejak korban itu tenggelam mulai pukul 19.30 WIB, terus dilakukan malam itu oleh aparat terkait hingga berlangsung pagi, sore dan malam secara bergantian dengan melakukan penyisiran diwilayah sekitarnya. 

    Pencarian korban  dipimpin langsung Wakil Direktur (Wadir) Ditpolairud Polda Kalteng, AKBP Denny Hariadi, SIK, gabungan bersama Pos AL Samuda, Basarnas, Satpolair Polres Kotim, Koramil 1015 – 06, Polsek Jaya Karya dan turut beberapa klotok dari pihak keluarga korban.

    Informasi terkahir, Kronologis Mayat korban tenggelam pada hari ini senin, pukul 19.30 wib. Secara teori jenazah akan timbul 36 jam. Dari mlm kejdian hingga pagi, sore hingga pagi lagi pencarian trs di lakukan. 

    “Mayat korban di temukan pada hari ini Rabu sekitar laut Handil Pala desa Babirah, kecamatan Pulau Hanaut, lurang lebih 500 meter dari TKP,” tandas Ketua koordinator  pencarian korban  komanda Pos AL Samuda, Peltu Chiristinus. 

    (mar/beritasampit.co.id)