​Pelayanan Peserta BPJS Masih Dikeluhkan, Kadin Siap Jembatani

    SAMPIT-Ternyata apa yang selalu menjadi keluhan masyarakat luas di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terkait pelayanan kesehatan selama ini juga turut dirasakan kalangan pelaku usaha. Mereka menilai pelayanan rumah sakit daerah Kotawaringin Timur, sampai saat ini tergolong masih perlu pembenahan.

    Hal ini diungkapkan oleh beberapa pengusaha yang tergabung di Kadin pada saat pelaksanaan halal bi halal Kadin bekerjasama dengan BPJS di di Aquarius, Selasa (25/7/2017) tadi pagi.

    Menurut Eko, salah satu pengusaha muda di Kotim ini, pelayanan BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani jauh berbeda dengan Rumah Sakit di luar daerah yang  mengedepankan pelayanan dari pada administrasi serta persyaratan yang rumit dari pada proses perawatan pada pasien.

    “Sangat jauh berbeda, pengalaman saya di rumah sakit Surabaya tidak serumit BPJS rumah sakit daerah, pertanyaan saya apakah setiap daerah BPJS itu berbeda sehingga pelayanannyapun tidak sama,” ungkapnya.

    Bahkan berdasarkan dari pengalamannya Eko dengan lantang menyatakan bahwa sampai saat ini pelayanan rumah sakit murjani masih tergolong buruk.” Bukan hanya saya,bahkan saya rasa warga di Kotawaringin Timur ini yang merasakan pelayanan BPJS di Rumah Sakit itu akan mengatakan pelayanan di rumah sakit murjani itu buruk,” urainya.

    Hal senada juga diungapkan oleh Sumarno pengusaha yang sudah puluhan tahun hidup di Kotawaringin Timur ini tegas meminta agar pihak BPJS demi pelayanan terhadap masyarakat miskin bisa berjalan baik, bisa membangun Klinik atau bahkan Rumah Sakit sendiri.

    “Kasian mereka yang dari jauh,udik sana,perusahaan kalau datang ke Rumah Sakit untul mengantri, ini masalah yang harus segera di benahi, saya harap BPJS bisa membangun sebuah klinik yang bisa rawat inap,atau rumah sakit,” tuturnya.

    Pengurus DAD Kotim, Cumbi yang hadir dalam kesempatan itu juga menceritakan pengalamannya yang sangat rumit terkait pelayanan BPJS di rumah sakit. Menurutnya selain membuat berbagai macam ragam surat termasuk surat rujukan dan sebagainya, rumah sakit Pemerintah tidak dirasakan merakyat.

    “Berbeda ketika saya mengantarkan anak saya kerumah sakit Swasta di luar daerah, mereka lebih mengutamakan keselamatan pasien, dan ternyata rumah sakit swasta juga melayani BPJS, cukup dengan memoto kartu anggota dan semua bisa di proses dengan baik, berbeda dengan rumah sakit pemerintah, bayangkan anak saya menderita bocor pada ginjal waktu itu, jadi harus segera di lakukan perawatan,” ungkapnya ditengah orang banyak tersebut.

    Menyikapi hal itu Kepala BPJS Atul Yadi  menjelaskan BPJS sudah di atur oleh kementrian tidak memperbolehkan membangun klinik atau rumah sakit yang mana bersifat praktek. Hal ini juga yang menjadi beban pihaknya dalam pelayanan ke msayarakat.

    Terpisah,Ketua Kadin Kotawaringin Timur, Susilo menanggapi hal ini dengan menegaskan bahwa pihaknya selaku tempat bernaung pelaku usaha atau badan usaha akan mennjembatani masalah tersebut.

    “Kami dari Kadin sendiri akan menjembatani hal tersebut, dalam hal ini perlu ada pembahasan dengan pemimpin daerah,dan juga bersama Kadin Provinsi,” terangnya.

    (drm/beritasampit.co.id)