​Waduh Pak Camat Parenggean Jarang Ngantor, Warga Minta Bupati Copot ASN Yang Malas

    SAMPIT – Warga masyarakat Kecamatan Parenggean, meminta kepada Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur H.Supian Hadi untuk segera menganti Camat Parenggean, Samsudin Molanu yang dinilai tidak taat pada aturan tersebut.

    Pasalnya sejak menjabat sebagai Camat Perenggean dari tahun 2014 hingga 2017 ini, yang bersangkutan diketahui oleh warga setempat jarang turun ngantor dan tidak pernah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

    Bahkan Camat itu dinilai melalaikan tugasnya lantaran segala macam persoalan dan urusan menyangkut kepentingan umum, yang bersangkutan tidak pernah ingin menanganginya seperti contohnya sengketa lahan.

    “Kami sudah cukup bersabar menunggu camat itu diganti namun dari tahun 2014 hingga 2017 tidak juga kunjung diganti padahal camat itu jarang ngantor dan selalu berada di sampit,”ujar tokoh Masyarakat Parenggean Salampak.

    Salampak yang dibincangi beritasampit.co.id,  Selasa (8/8/2017) disinggung terkait aksi demo yang diwacanakan akan dilakukan masyarakat pada Senin (7/8) kemarin ini menyatakan bahwa aksi itu gagal lantaran tidak mendapatkan ijin dari pihak kepolisian Polres Kotim.

    Menurut Salampak polisi tidak memberikan ijin,karena saat ini sudah mendekati hari besar yaitu memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus. Dia sebagai tokoh juga dapat memaklumi hal itu, sehingga pihak masyarakat sepakat untuk tidak melakukan demo dikantor kecamatan parenggean.

    Namyn tidak menutup kemungkinan, setelah 17 Agustus ini nanti pihak warga akan melakukan aksi demo apabila Camat itu tidak segera di ganti.

    “Kami akan turun lagi kekantor kecamatan untuk mendesak yang bersangkutan mengudurkan diri saja jika tidak bekerja maksimal,Kami menghargai,menghormati,dan siap bekerjsama apabila yang diharapkan bisa melakukan hal yang sama, kami putera daerah disini,jangan main-main,” ungkapnya keras.

    Selain itu dia juga menjelasakan,adapun tuntutan demo yang akan disampaikan nantinya, yaitu mempertanyakan kerja camat selama menjabat sebagai camat parenggean, camat tidak pernah turun kemasyarakat dan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, mempertanyakan pintu gerbang arah masuk ke kelurahan parenggean.

    Selain itu juga mempertanyakan tapal batas Desa Kabuau dan Mekarti Jaya yang sampai saat ini tidak jelas, kemudian meminta bupati mindaklajuti aspirasi masyarakat supaya camat tersebut sebaiknya diganti saja dan yang terakhir menurutnya, jika tuntutan masyarakat tidak dipenuhi maka langkah selanjutkan akan melakukan aksi demo dengan menurunkan masa lebih banyak lagi ke kantor Pemda Kotim.

    “Itu ada enam tuntutan yang intinya kami mepertanyakan kinerja camat yang selama ini tidak bisa bersosialisasi dengan masyarakat. kinerjanya pun tidak jelas pembangunan selama tiga tahun dan kemudian kami bisa menurunkan masa lebih banyak untuk demo ke Kantor Bupati jika pesoalan ini tidak cepat disikapi oleh kepala daerah,” ujar Salampak.

    (drm/beritasampit.co.id)