Media Massa Diajak Cegah dan Tangkal, Paham Radikalisme Serta Terorisme di Masyarakat

    PALANGKA RAYA – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) bersama Badan Nasional Peanggulangan Terorisme (BNPT) Provinsi Kalimantan Tengah, menggelar Kegiatan Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat bertempat di Hotel Luwansa, Palangka Raya, Selasa (15/8/2017).

    Dalam kesempatan itu Ketua Dewan Pers Pusat, Yosep Adi Prasetyo mengatakan Media harus mampu memahami, serta menyajikan berita secara benar dan berdasarkan fakta. Sehingga khalayak umum sebagai konsumen media, termasuk anak-anak dan generasi muda menjadi sadar tentang cara media dibuat dan diakses.

    Salah satu contoh, informasi atau kabar hoax yang tidak benar sangat berpengaruh dan bisa menjadi pemicu perpecahan antar umat beragama dan bernegara. Dalam hal ini, penyebar kabar hoax terbanyak di media sosial dan media online.

    “Hoax bukan berita tapi kabar bohong. Sesuai dengan kode etik jurnalistik pasal satu menyatakan bahwa berita wajib berdasarkan fakta bukan malah sebaliknya. Nah berita yang layak tampil adalah yang mengandung berita berimbang, dan akurat. Namun kelemahan dari media online yang banyak saat ini bermunculan kurang melihat aspek berimbang,” ungkapnya.

    Sementara itu, maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk mendorong media massa untuk meningkatkan efektifitasnya sebagai salah satu sarana pencegahan terosisme sekaligus meningkatkan pengurangan terorisme, menggali potensi kearifan lokal sebagai sarana pencegahan ke dalam dengan melalui pemberitaan.

    Selain itu juga untuk mendorong masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menggunakan internet sehingga mampu menimbulkan daya cegah dan daya tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme. Dengan begitu pencapaian hasil dari kegiatan ini dapat erlaksananya kegiatan pendekatan dan pelibatan media dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di masyarakat.

    (ist/beritasampit.co.id)