PANGKALAN BUN – Dalam waktu dekat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, bakal meluncurkan batik yang menjadi ciri khas “Bumi Marunting Batu Aji”. Saat ini Pemerintah Daerah Kobar tengah melakukan pengkajian yang bekerjasama dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta yang ditandai dengan MoU.
Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah mengatakan adanya MoU Pemkab Kobar dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta maka proses pembuatan batik yang menjadi ciri khas Kobar telah dimulai. Dimana nantinya balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta akan melibatkan semua unsur elemen dalam pembuatan motifnya.
“Kobar sudah berusia 58 tahun tapi hingga kini belum memiliki batik ciri khas, sedangkan Kabupaten pemekaran dari Kobar sudah memiliki batik ciri khas,” kata Wakil Bupati, Senin (21/8/2017) usai melakukan MoU bersama Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Setelah MoU menurut Wabup, Balai Besar kerajinan dan batik Yogyakarta akan melakukan penelitian yang melibatkan tokoh masyarakat, pelaku seni dan budaya tokoh pemuda untuk membahas masalah motif batik itu, setelah disepakati maka pihak balai langsung mendesainnya.
“Setelah proses desain selesai pun masih dilakukan pembahasan kembali dengan unsur elemen apakah ada perubahan atau tidak, untuk proses desain dan sebelum cetak harus melalui proses diskusi dan penelitian,” imbuhnya. Setelah desain itu disepakati kata Wabup maka langsung dicetak, yang setelah itupun batik ciri khas kobar akan diperkuat dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang penetapan Batik ciri khas Kobar.
“Kalau sudah ada Perdanya maka ASN pun diwajibkan menggunakan batik yang ada begitu pun dengan sekolah yang ada di Kobar harus menggunakan batik yang menjadi ciri khas kobar,” terang Ahmadi Riansyah.
Wabup berharap agar desain batik itu bisa segera diselesaikan, sebelum Hari Jadi Kabupaten Kobar Ke 58 yang jatuh 3 Oktober 2017,sudah lounching, dan kita semua sudah menggunakan batik ciri khas kobar dalam perayaan HUT Kobar.
(man/beritasampit.co.id)
