​Tiga Saksi Diperiksa Terkait Kebakaran Sekolah MAN Sampit

    SAMPIT – Terbakarnya Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sampit, Sabtu (19/8/2017) sekira 23.30 WIB, masih terus dalam penyelidikan. Hingga kini polisi belum menyatakan penyebab kebaran yang menghanguskan tujuh ruangan MAN Sampit.

    Namun jajaran Polres Kotim sudah memeriksa tiga orang saksi terkait kebakaran tersebut, yakni dua orang penjaga sekolah dan satu orang guru honorer yang juga tinggal di Sekolah MAN tersebut.

    “Kami sudah memeriksa penjaga sekolah dan satu guru honorer yang tinggal di sekolah saat kejadian. Ketiganya kami minta keterangan terkait awal mula terjadinya kebakaran. Namun dari pemeriksaan sementara, belum ada ditemukan tanda-tanda sekolah itu dibakar. Jadi dugaan sementara ini kebakaran disebabkan adanya hubungan arus pendek,” kata Kapolres Kotim, AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kasat Reskrim AKP Samsul Bahri, SE., SIK, kepada beritasampit.co.id, Senin (21/8/2017).

    Tambahnya, dugaan tersebut dikarenakan dari keterangan saksi tersebut yang menyebutkan bahwa sebelum terjadi kebarakan lampu sempat padam. Namun ketika ingin dinyalakan lalu terlihat percikan api dari atas plafon ruangan BK.

    “Dugaan ini berdasarkan keterangan para saksi. Yang mana sebelum terbakar, meteran listrik di sekolah sempat jegleg, sehingga penjaga sekolah langsung ingin menghidupkan lagi. Tapi belum sempat menghidupkan percikkan api terlihat,” terangnya.

    Kebakaran ini, masih menyisakan tanda tanya besar, hal tersebut lantaran belum ditetapkannya penyebab kebaran yang menghanguskan tujuh ruangan MAN Sampit saat kebaran saat itu.

    Dari pantauan beritasampit.co.id pada saat di lokasi kebaran tersebut, tiga perwakilan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri melakukan identifikasi untuk mencari tau apa penyebab kebaran tersebut.

    Selain itu, Tim Labfor juga ada mengamankan serbuk bekas kebaran dan sebuah kabel yang diambil dari Ruangan BK yang menjadi tempat pertama munculnya api.

    (bnr/beritasampit.co.id)