​Hasil Sampel Uji Laboratorium Dugaan Limbah Milik PT. SCC Mengejutkan

    SAMPIT – Hasil uji sampel air sungai bunut Desa Rubung Buyung, Kecamtan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang diduga tercemar oleh limbah PT. Sinar Citra Cermerlang beberapa waktu lalu akhirnya sudah keluar.

    Hasilnyapun sangat mengejutkan, pasalnya berdasarkan hasil Laboratorium yang dikirim ke Jakarta pada tanggal 20 juni diterima oleh PT. UNILAB PERDANA Laboratorium lingkungan hidup Djakarta pada tanggal 03 Juli itu tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut terkait pencemaran lingkungan di anak sungai Cempaga.

    Hal ini diungkapkan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur setelah dilakukan pengujian dalam kurun waktu lebih satu bulan hingga di keluarkan hasil melalui pernyataan resmi pihak DLH pada Rabu (23/8/2017) sore ini tadi, hasil uji Lab itu disebutkan tidak adanya hal-hal negatif berupa kadar racun yang dapat membunuh ikan-ikan maupun hal lainnya terkait pencemaran lingkungan itu sendiri.

    Bahkam menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sanggul Lumban Gaol tadi sore, tidak ada kandungan limbah pabrik sawit yang mencemari Sungai Bunut tersebut. Bahkan hal itu didasari hasil cek lapangan yang menurutnya tidak terjadi kebocoran pada pipa maupun tempat penampungan limbah proses CPO tersebut.

    “Dari hasil sampel ini, semua zat limbahnya masih di bawah standar, dan tidak bisa dikatakan berbahaya dan ini lah paktanya menurut hasil uji Lab ini,” ujar Sanggul L.Gaol sambil menunjuk kertas berisi hasil uji lab tersebut.

    Dia juga mengakui, air yang dijadikan sampel tersebut diambil dari bawah jembatan Sungai Bunut Dua hari sebelum menerim laporan, dan berdasarkan permintaan masyarakat sekitar. “Hasilnyapun kita sudah melihat sendiri, tidak ada kandungan limbah sawit yang berbahaya. Sampel air yang diambil atas permintaan masyarakat. Sehingga tim tidak mengambil langsung ke titik dimana ikan-ikan itu banyak mati,” tuturnya.

    Dia juga menjelaskan pihaknya sudah melayangkan surat kepada pihak perusahaan dan memberikan hasil uji laboratorium itu dengan melampirkan surat teguran dan pembinaan. “Kendatipun tidak terbukti setelah hasil laboratorium ini keluar. Namun tetap saja kami mengingatkan perusahaan (PT.SCC) untuk menjaga kolam limbahnya supaya tidak bocor atau pun meluap,” timpalnya.

    Dia juga menuturkan atas kejadian ini pihaknya akan lebih maksimal dalam melakuan pengawasan kepada seluruh PKS yang sejauh ini dinilai berusia sudah cukup tua,maupun yang baru berjalan. “Kedepan saya sudah ajak kawan-kawan di DLH untuk lebih agresif dan maksimal dalam melakukan pengawasan, terutama untuk PKS (Pabrik Kelapa Sawit) yang sudah tua, atau yang masih baru berjalan, seperti SCC inikan baru jalan,” jelasnya.

    Dia juga mengakui dalam pengambilan sampel tersebut pihaknya tidak pokus kepada penyebab kematian ikan tersebut, yang mana menurutnya merupakan ranah pihak Dinad Perikanan.

    “Kami tidak punya Videonya waktu itu, dan ntuk video banyaknya ikan mati disungai Bunut itu bisa saja ada zat atau kandungan lain yang mengakibatkan kematiannya ,lemahnya pada saat itu kita tidak pokus ke penyebab ikan mati,” tutup Sanggul.

    (drm/beritasampit.co.id)