SAMPIT – Dalam beberapa tahun belakangan prestasi olah raga kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kian menurun hingga pada Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) tingkat Kalimantan Tengah pada tahun 2014 lalu Kotim hanya menduduki peringkat ke 4.
Padahal empat tahun sebelumnya yakni di tahun 2010 pada ajang yang sama tim kontingen Poprov Kotim dapat menduduki prestasi yang membanggakan denga finish di posisi runner up dibawah kota Palangkaraya.
Kepala dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kotim, Najmi Puadi menerangkan kenapa kondisi perolahragaan di Kotim menurun prestasinya hingga menjadi pertanyaaan publik dan pengamat olahraga di daerah.
“Kotim sebagai daerah berpenghasilan tertinggi di Kalteng seharusnya mampu untuk lebih berprestasi, akan terapi sudah kah didukung dengan dana yang cukup untuk pembinaan atlit dan penyelenggaraan olah raga,” kata Najmi yang juga menjabat ketua KONI Kotim tersebut, Kamis (24/8/2017)
Dijelaskannya lagi, bahwa pagu anggaran yang dialokasikan buat Dispora hanya 4 miliar yang harus di gunakan bukan hanya untuk olah raga saja akan tetapi banyak program lain selain olah raga yang dikerjakan oleh Dispora.
“Kalau cuma 4 miliar tidak akan cukup idealnya itu bila ingin prestasi olahraga kian membaik sekitar 9 miliaran, soalnya atlit selama ini menurut saya kurang di perhatikan secara baik, semisal atlit yang merebut medali emas pada ajang olah raga mereka hanya dapat janji bonus, tapi itu hanya janji-janji saja,” ujarnya.
Maka dari itu, lanjutnya lagi prmasalahan ini lah yang patut difikirkan bersama oleh pemkab Kotim jangan sampai semua tertumpu kepada Dispora saja akan tetapi semua patut mendukung untuk peningkatan prestasi olah raaga dengan dibarengi kesejahteraan atlit.
“Kalu atlit yang meraih medali emas cuma dikasih bonus 1 juta 1 hari saja bisa habis jangan salah atelt Kotim yang berprestasi banyak diambil daerah lain, nah itulah dilemanya sekarang ini,” tutupnya.
(fzl/beritasampit.co.id)
