“Desa Teluk Pulai Yang Terisolir” Setelah Ada PT. ASMR Jadi Berubah, Ini Ceritranya…

    PANGKALAN BUN – Kehadiran perusahaan bukan saja menguntungkan bagi Pemerintah Daerah, juga sangat menguntungkan bagi masyarakat di pelosok perdesaan. Seperti halnya Desa Teluk Pulai Kecamatan Kumai Kabupaten Kobar, merupakan salah satu desa yang sampai sekarang masih terisolir.

    Desa Teluk Pulai yang dihuni sekitar 175 Kepala Keluarga, berada disebuah teluk wilayah Tanjung Harapan, pesisir pantai laut Kumai. Bagi mereka yang mau datang ke Desa Teluk Pulai, tidak bisa menggunakan mobil harus pakai Speed Boat atau perahu kelotok.

    Dan saat berada di atas Speed Boad atau perahu kelotok, kita sulit untuk tidur, tidak seperti halnya kalau berada di atas sungai. Karena sungai yang kearah Desa Teluk Pulai, airnya menyatu dengan gelombang laut,sehingga perahu Speed Boad atau kelotok, saat melaju kearah Teluk Pulai, selalu berguncang dan penumpangnyapun harus ekstra hati-hati.

    “Yah, itulah risikonya kalau kita mau ke Desa Teluk Pulai, diperjalanan (sungai.red) gelombang sungainya selalu besar. Karena keberadaan sungai Kumai, sampai keteluk pulai merupakan jalur angin dari laut, bahkan dipintu masuk ke Desa Kumai, berada dipinggir laut,” jawab Supriyadi Kades Teluk Pulai, saat beritasampit.co.id bertandang ke Desa Teluk Pulai Sabtu (26/8/2017).

    “Dulu kan, Pak Maman kalau tidak salah tahun 2012 sudah pernah datang ke Desa Teluk Pulai.Sekarang keadaan desa kami jadi berubah Pak,” kata Supriyadi. Dan memang benar, dulu para pendatang yang mau ke Desa Teluk Pulai, setelah Speed Boad atau perahu kelotoknya, sampai dipinggiran pantai, harus masuk kealiran sungai kecil, mending kalau air lautnya kebetulan sedang pasang,mudah saja mauknya.

    Tapi kalau kebetulan air lautnya tidak pasang, terpaksa para pendatang jalan kaki, sekitar 2 km lebih baru nyampai ke Kantor Desa Teluk Pulai. Sekarang Desa Teluk Pulai, sudah sedikit berubah, antara lain sudah ada Dermaga Kayu Ulin, yang memanjang dari darat ke laut sekitar 1,5 Km.

    Dengan adanya dermaga tersebut,para pendatang ke Desa Teluk Pulai, setelah Speed Boad atau perahu kelotoknya diikat di pinggir dermaga, para penumpangnya tinggal berjalan melenggang kakung, sambil menikmati semilir angin laut dan melihat panorama alam desa dipinggir teluk yang masih ‘osrinil’.

    WARGA DESA SUDAH MEMILIKI PEKERJAAN TETAP

    “Dengan kehadiran perusahaan PT.Andalan Sukses Makmur (ASMR), dampaknya bagi masyarakat kami sangat positif.Terutama masalah lapangan pekerjaan,” ungkap Kades Supriyadi. Menurut Supriyadi, warganya desanya sekitar 70 persen kini sudah berubah memiliki pekerjaan tetap.

    ”Mereka semua bekerja di PT. ASMR, ada yang bagian menanam bibit kelapa sawit, ada yang mengolah/merawat bibit di persemaian kelapa sawit, ada juga yang membersihkan rumput di kebun sawit,” akunya. Sekitar 6 tahun yang lalu, lanjut Supriyadi warganya hamir 100 persen jadi nelayan yang penghasilannya tidak menentu.

    “Kalau cuaca dilaut tidak bersahabat,terpaksa banyak yang nganggur dan cari kerja ke kota Kumai atau Pangkalan Bun, juga dengan uah yang tidak tentu. Sekarang setelah ada PT.ASMR, jadi berubah memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap,” ujarnya. Kades Supriyadi pun blak-blakan biacar apa adanya. PT. ASMR selain bisa merubah warganya memiliki penghasilan tetap.

    Juga telah melakukan kegiatan di bidang pendidkan dengan memberikan bantuan gaji guru honor kepada guru SD dan SMP satu atap. Melakukan kegiatan pengobatan gratis setiap tahun, dan bantuan kegiatan hari besar dan hari besar islam.

    “Di bidang pertanian membantu biaya pembuatan parit tersier dan juga, bantuan bibit sirsak yang ditanam disepanjang pinggir jalan desa sebagai penghijauan, ada juga kegiatan penanaman manggrove / tanaman bakau dan api-api dengan tujuan untuk mengurangi abrasi pantai,” beber Kades Supariyadi.

    (man/beritasampit.co.id)