​Presiden BEM UPR Imbau Mahasiswa Kirim Pesan Singkat ke MENRISTEKDIKTI, Untuk Apa?

    PALANGKA RAYA – Adanya ketidaksesuaian dalam proses pemilihan Rektor UPR, Presiden Mahasiswa UPR imbau kepada seluruh mahasiswa agar mengirimkan sms atau pesan singkat kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, (30/82017).

    Mahasiswa UPR yang sangat membutukan perhatian lebih dari pemerintah dan juga menteri lantaran suasana kampus yang sudah tidak baik lagi untuk berpendidikan itu, berkeinginan agar kampus UPR lebih diperhatikan terutama dalam pemilihan Rektor 2017-2021.

    Karena dalam proses pemilihan rektor ini ditentukan bagaimana pengelolaan kampus UPR yang tak kunjung membaik dari tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme serta mengiginkan kampus dapat diselamatkan oleh Menristekdikti tmsupaya turun dan melihat langsung prosesnya.

    “Kami mahasiswa UPR merasa sangat membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah terkhususnya pihak MENRISTEK untuk dapat melihat, turun dan menindak atas ketidaksesuaian proses pemilihan rektor UPR,” kata Presiden Mahasiswa Jimmy Balantikan S.

    Sementara itu mahasiswa juga menganggap senat UPR dan juga panitia pelaksana pemilihan rektor tidak netral. “Kami ingin arena pemilihan rektor yang bersih dan terbebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme”, kata jimmy

    Ditambahkannya bahwa hal yang tdak sesuai adalah ketika penyaringan tanggal 23 Agustus, panitia pelaksana tidak bisa menampilkan dasar hukum penyelenggaraan pasca dapat surat dari kementrian tentang pengunduran pelaksanaan penyaringan dan senat tidak merapatkan dahulu dengan seluruh anggota mengenai pelaksanaan penyaringan. “Gugatan Profesor Sidauruk menang di PTUN artinya SK senat harus batal demi hukum,” pungkasnya.

    (sps/beritasampit.com)