​Astaga Wabup Kobar Ahmadi Riansyah Melepas “Baju Orangutan” Ada Apa Yah…?

    PANGKALAN BUN – Sekitar Tugu “Simpang Monyet” yang masuk pintu gerbang Kota Kumai, pagi-pagi sontak menjadi perhatian warga setempat. Bahkan sejumlah warga yang naik kendaraan tiba-tiba berhenti, sambil berkata “Astaga Pak Wabup, sampai naik ketugu untuk melepas baju orangutan.

    Dan memang benar, saat Wabup Ahmadi Riansyah mau ‘sidak’ ke Kota Kumai Senin (4/9/2017), tiba-tiba kendaraan dinasnya berhenti mendadak. “Stopdulu,” sahut Wabub kepada sopirnya. Saat mobilnya berhenti langsung turun dan menuju ke Tugu Bundaran, kemudian naik bukit kecil ditugu dan melepas baju,yang pakaikan kepada patung orangutan.

    “Siapa pun yang memakaikan baju ke orang utan ini, berarti dia tidak menghargai Ikon Kabupaten Kotawaringin Barat, yang disesalkan juga Dinas Pariwisata diam saja tidak bertindak,” tegas Ahmadi Riansyah, setelah mengunting baju yang nempel di patung orangutan, kepada sejumlah wartawan.

    Menurutnya, orang utan sebagai Ikon Kabupaten Kobar, karena dengan adanya ikon itulah Kobar pun dikenal sampai mancanegara karena keberadaan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), dengan orang utannya. Bahkan dengan adanya TNTP dan orang utan berdampak pada perekonomian masyarakat.

    “Para turis saja sangat menghargai orang utan, kenapa kita tidak, ini alasan saya turun langsung ke bundaran itu dan melepas baju orangutan hal itu sebagai pesan kepada masyarakat untuk merasa memiliki dan bangga atas keberadaan TNTP dan orangutan,” ujarnya. Diapun mengatakan pesannya kepada Dinas Pariwisata agar proaktif, mau memeriksa kebersihan dan keindahan semua Tugu di seluruh kabupaten termasuk di Kota Pangkalan Bun.

    “Termasuk ditugu simpang monyet ini,sebab baju yang terpasang di patung orang utan itu saya lihat sudah berbulan-bulan. Jadi jangan menunggu perintah atau menunggu anggaran baru bertindak, Dinas harus aktif dan berinovatif apalagi ini berkaitan dengan pariwisata, dinama masa kepemimpinan Pasangan Nurani akan mengembangkan sektor Partiwisata,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Kobar, yang juga sebagai politikus PDI Perjuangan.

    Wabub juga menghimbau kepada masyarakat, agar sama-sama merasa memiliki dan menjaga apa yang telah dibangun pemerintah daerah, sebab pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah menggunakan anggaran dari sumbangan masyarakat juga melalui pembayaran pajak. “Mari kita Jjaga dan rawat hasil pembangunan yang ada, jangan dirusak, karena kita membangun menggunakan uang dari masyarakat,” imbau wabup.

    (man/beritasampit.co.id)