​Kepala SMAN 1 Tewah Arogan dan Menolak Siswa Pindahan, Apa Alasannya?

    KUALA KURUN – Keluarga Novia Adventy kaget setelah mendapat perlakuan tidak baik dari Kepala Sekolah MAN 1 Tewah, Jumat (22/9/2017) pagi. Novia datang bersama ibunya Neneng H. Garang. Kedatangan Novia ke sekolah itu, tidak lain adalah ingin memasukan adiknya yang bernama Tengku Ricard Karunia, agar bisa bersekolah di SMAN 1 Tewah, Kabupaten Gunung Mas.

    Surat rekomendasi kepindahan dari SMAN 4 Palangka Raya ke SMAN 1 Tewah sudah diberikan pada tanggal 16 Agustus 2017. Akan tetapi tetapi, karena ada persoalan dan sekarang sudah diselesaikan, Tengku Ricard tidak diterima oleh pihak Sekolah MAN 1 Gunung Mas, Suwandi. Padahal, Kepala Sekolah SMAN 1 Tewah sebelumnya berjanji akan menerima Tengku Ricard Karunia setelah selesai urusan Tengku Ricard disekolah SMAN 4 Palangka Raya.

    Namun, nasib Tengku Ricard untuk mendapatkan pendidikan diwilayah tersebut pupus. Kepala Sekolah yang diharapkan oleh keluarga Novia bisa menerima adiknya, malah mendapatkan perlakukan tidak baik mana kala  orang tua Tengku Ricard datang kembali membawa syarat-syarat yang diperlukan untuk masuk ke SMAN 1 Tewah.

    “Kami kaget bukan main saat pertama kali masuk ke ruangan kepala sekolah. Saat itu kami sudah disambut dengan arogan dan gestur tubuh yang tidak bersahabat. Kami malah di maki-maki,” kata Novia melalui rilisnya kepada beritasampit.co.id.

    Dikatakan, Kepsek MAN 1 Tewah beralasan bahwa banyak sekolah lain dan siswa disekolah itu penuh. “Padahal kami hanya meminta hak untuk adek saya yang masih punya hakuntuk bersekolah,” kata Novia yang juga merupakan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palangka Raya.

    Novia mempertanyakan pihak Dinas Pendidikan bagaimana solusi yang terbaik untuk seorang anak yang memiliki keinganan besar untuk bersekolah tetapi tidak mendapatkan akses oleh pihak sekolah. Sedangkan undang-undang jelas mengatur hak dan kewajiban anak untuk wajib belajar. (ist/beritasampit.co.id)

    Editor: DODY