ADUH KASIHAN…!! 20 Orang Warga Seruyan Dipasung..Kenapa Ya..?

    KUALA PEMBUANG – Sungguh ironis. Penderita gangguan  jiwa di Kabupaten Seruyan hingga tahun 2017 ini cukup tinggi. Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Seruyan mencatat, sedikitnya 73 orang penderita gangguan kejiwaan. 20 orang diantaranya,  hidup dalam pasungan.

    Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Seruyan,  Mujiyem mengatakan. Dari hasil pendataan pihaknya,  penderita gangguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ditemukan  berada di sejumlah kecamatan.

    “Dari catatan hasil pendataan, ada 73 orang penderita gangguan jiwa.  Dari jumlah tersebut, ditemukan 20 orang penderita keterbelakangan mental yang masih dalam kondisi terpasung,” ucap Mujiyem seraya merinci, Selasa (26/09/17) pagi.


    Sebagai bentuk keprihatinan pihaknya, lanjut Mujiyem, dari 20 orang penderita gangguan jiwa yang dipasung oleh keluarga penderita gangguan kejiwaan,  6 orang sudah dilepas atas permintaan Dinsos setempat.


    ”Dari jumlah penderita gangguan jiwa yang dipasung, 6 di antaranya sudah kita lepas untuk ditangani secara medis ke rumah sakit di Palangka Raya dan Sampit, Kotawaringin Timur,” katanya.


    Dia menguraikan,  penderita gangguan jiwa yang dipasung,  terjadi karena ketidak tahuan masyarakat bahwa gangguan jiwa sebenarnya dapat diobati apabila mendapat penanganan secara benar.


    “Berdasarkan keterangan dari keluarga penderita gangguan jiwa. Mereka terpaksa memasung, karena penderita ganguan kejiwaan tersebut  dianggap telah meresahkan warga sekitar,” urainya.


    Dia menambahkan, penanganan terhadap warga penderita gangguan yang dipasung, merupakan salah satu prioritas untuk mendukung program pemerintah Bebas Pasung 2019.


    Maka langkah yang diambil, Dinsos Seruyan  bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara bertahap mulai melakukan penanganan terhadap warga yang dipasung.


    “Kita terus melakukan pendekatan supaya pihak keluarga mau memberi pengobatan terhadap anggota keluarga yang kondisinya dipasung. Dan bagi yang tidak mampu kita bantu melalui Program Keluarga Harapan (PKH),” katanya. (rdi/beritadampit co.id)


    Editor: A. Uga Gara