Kesebelasan MHU Masuk Grand Final, MB Ketapang Tumbang Lewat Adu Pinalti

    SAMPIT – Laga pertandingan sepak bola piala kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 yang berlangsung di lapangan Kompi 631 Antang, Sampit, kesebelasan Mentaya Hilir Utara (MHU) Bagendang masuk grand final patahkan tim Mentawa Baru Ketapang saat adu finalti skor akhir 4-3.

    Pertandingan terbilang bergengsi itu menarik para penggemar sepak bola di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),Kalimantan Tengah. Betapa tidak, satu-satunya klub kesebelasan yang mewakili daerah selatan hingga menuju ke grand final salah satunya adalah MHU, Bagendang.

    Dari pantauan beritasampit.co.id dilapangan, pertandingan babak pertama dimulai sekira pukul 15.00 WIB, Selasa (26/9/2017) sore, antara MHU berhadapan Mentawa Baru Ketapang sangat menarik perhatian seluruh penonton yang menyaksikannya.

    Tampak, kesiapan dua kesebelasan yang berlaga di event bergengsi itu memukau banyak penonton yang berhadir. Salah satu Club yang mewakili daerah selatan menghadapi daerah kota sangat menguji kemampuan nyali keduanya.

    Betapa tidak, dalam pertandingan babak pertama berlangsung kedua kesebelasan sama-sama memiliki kekuatan, sehingga skor pertama nilai imbang 1-1. Adapun gol pertama diciptakan pemain depan dari MHU nomor punggung 9, Muhammad Artoni pada menit 17. Sedang gol balasan dari MB Ketapang dari nomor punggung 6, Bayu Anggara dimenit ke 20. Hingga babak pertama usai.

    Lanjut kebabak kedua usai turun minum, semua kemampuan perindividupun dikerahkan para pelatihnya untuk mencipkan gol-gol kepertahanan lawan. Namun kedua pemain-pemain belakang memiliki pertahanan benteng yang tangguh.

    Permainan yang ditampilkan kedua kesebelasan sungguh menjujung tinggi sportifitasbermainnya. Seluruh penonton merasa puas, karena keduanya menampil atraksi permainan yang menarik dan cantik. Serangan-seranganpun dilakukan, baik dari lini belakang, tengah maupun depan selalu mereka peragakan.

    Begitu juga dengan tekhnik, taktik dan skill kemampuan bermain penuh kepiawaian. Baik dari segi menerapkan drebel bola-bola pendek maupun panjang, masing-masing mempunyai kekuatannya. Kedua tim saling ngotot, serangan demi serangan dilancarkan kedua kesebelasan itu tak membuahkan hasil dan selalu terperangkap offset, hingga waktu 2 x 45 menit berakhir dengan skor akhir tetap 1-1.

    Wasit akhirnya meniup peluit panjang dan langsung menyediakan ruang tempak adu finalti. Untuk dua tim kesebelasan masing-masing memilih penembak-penembak jitu yang masih aktif sebanyak 5 orang perwakilan algojonya. Adu tendangan finalti itupun dilakukan dan berakhir dengan nilai poin 4 -3 untuk kemenangan MHU, Bagendang. (mar/beritasamapit.co.id).

    Editor: DODY