Konflik Buaya Versus Manusia Makin Panas, Berapa Korbannya….

    SAMPIT – Habitat buaya di sungai Mentaya yang ada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) , Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mulai terganggu karena makin padatnya aktvitas masyarakat di sekitar sungai.

    Akibatnya konflik antara hewan bergigi tajam dengan manusia itu makin meresahkan, belasan nyawa manusia melayang dan tidak sedikit Buaya diburu dan dibunuh karena telah menerkam dan menelan manusia.

    Buaya-buaya berukuran besar itu kerap memangsa manusia dalam beberapa tahun terakhir khususnya di wilayah Kota Samuda, Kecamatan MH Selatan. Akibatnya, kumpulan aligator itu pun diburu warga karena dianggap mengancam.

    Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Kotim Kalimantan Tengah (Kalteng), menilai peristiwa Buaya memangsa manusia ada beberapa penyebab. Pertama, habitatnya yang mulai terganggu. Kedua pada saat kejadian korban ada di sekitar habitat buaya dan sumber makanannya yang menipis.

    “Akibat hal itu, 5 Tahun terakhir ini buaya menjadi lebih agresif, menyerang ternak bahkan menyerang manusia, dari data kami, semenjak tahun 2011 telah terjadi serangan kepada manusia sebanyak 12 Kali,”kata Komandan BKSDA Pos Sampit, Muriansyah, kepada beritasampit.co.id, Kamis,(28/9/2017).

    Lanjut Muriansyah, apabila ada warga yang melihat buaya, jangan diganggu dan apabila ada warga yang memelihara atau menangkap buaya, kami himbau serta harapkan, agar segera menyerahkan kepada petugas BKSDA. Untuk

    “Untuk di Sungai Mentaya, Sekitar Sampit, tetap kami pantau perkembangannya karena sekitar 3 minggu satwa yang diduga kuat buaya muara terlihat warga. mudah-mudahanan tidak muncul lagi,”harapnya. (bnr/beritasampit.co.id)

    Redaktur : Edy Ruswandi