Selama di Hutan, Nawi Makan Kijang Hingga Melewati Sungai Buaya, Bagian (3) Habis

    SAMPIT – Hidup didalam hutan selama satu bulan, lima hari, tidak membuat Nawi (60), warga Desa Seranggas, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kehabisan akal untuk bertahan hidup saat dia tersesat.

    Setelah ditemukan pada Rabu (20/9/2017) minggu lalu, saat di temui di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Murjani Sampit pada (21/9/2017), Nawi menceritakan cara bertaha hidupnya didalam hutan hingga ditemukan selamat.

    Dirinya bertahan hidup bermodalkan Parang dan Tombak yang memang biasa dibawanya untuk berburu. Berkat kerja keras, usaha dan doanya. Setelah kehabisan bekal dan tidak menemukan sesuatu yang bisa dimakan, ia tak surut semangat untuk tetap bertahan hidup.

    Langkah demi langkah ia jelajahi dihutan yang penuh dengan semak belukar dan pepohonan lindung, al hasil setelah lama berjalan sekitar setengah bulan berlalu. Nawi menemukan hewan yang biasa ia jadikan buruan, yakni Kijang (menjangan).

    “Ketika sudah sekitar setengah bulan berlalu didalam hutan, saya menemukan Kijang. Untuk bertahan hidup mau tidak mau saya menangkap dan memakannya selama ditempat tersebut,” ungkap Nawi, Warga Asli Samuda Besar, Kotim itu.

    Nawi menjelaskan, saat ia menemukan seekor Kijang. Ia langsung menangkapnya seperti biasa ia berburu, tak sulit baginya karena ia mulai sejak kecil hobi berburu kehutan.

    “Untuk bisa menemukan jalan pulang, mau tidak mau saya harus memakan hasil tangkapan waktu itu. Selain itu, lambung juga sudah sakit akibat lama tidak makan,” pungkasnya. Setelah berhasil melumpuhkan Kijang buruannya, perjuangan Nawi tak sampai disitu untuk dapat mencari bantuan dan menemukan jalan keluar.

    “Meski tidak merasakan hal mistis dan angker didalam hutan, namun rasa takut saat melewati sungai buaya yang saya kira itu adalah didaerah Kalap tetap saja melesit dibenak waktu itu,” ucapnya. Melewati sungai buaya, begitulah yang diucapkan Nawi.

    Sempat membuat pikiran buyar, karena dihadapkan dengan daerah yang berbau mistis itu. Singkat Nawi, melewati sungai buaya dan terus berjalan tanpa henti akhirnya mengantarkan pria berumur 60 tahun itu ke hutan bukit Garong Sungai Lepeh, PT. Sumur Pandan Wangi, Desa Bakau, Kabupaten Seruyan.

    Tepatnya saat ditemukan oleh Peri Kodel, Satpam Perusahaan tersebut di Menara pantau api milik perusahaan Sekitar jam 02.00 WIB, pada Rabu (20/2017) lalu. Melihat Nawi, Satpam itupun lantas bertanya kenapa ia sampai berada ditempat itu. Setelah Nawi menjelaskan, Satpam perusahaan menghubungi Anak korban Zulkifli (25) dan selanjutnya keluarga korban serta Rt 09 Desa Sei Seranggas, M. Aini menjemput korban keperusahaan tersebut.

    Dengan didampingi anggota polsek, dan Sekitar Jam 13.00 WIB rombongan bersama korban tiba di dirumah korban di Desa Sei Seranggas. Nawi pun bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Murjani Sampit dan sampai pada (20/9/2017) Malam pad pukul 20.00 WIB. Sebelumnya, Nawi pergi berburu pada tanggal 14 Januari bersama 4 rekannya dan terpisah pada tanggal 17 Agustus lalu.

    Dimalam pertama pada Kamis malam saat tersesat, ia sempat menghubungi Istrinya (Titin) melalui telepon yang berada di rumah untuk memberi kabar bahwa ia tersesat, dan di malam kedua Jumat malam ia kembali memberi kabar bahwa ia tidak menemukan jalan keluar.

    Pada malam minggu, ia menelepon istirinya untuk terakhir kali sebelum jaringan dan baterainya habis bahwa ia sudab pasrah kepada yang maha kuasa. Nawi telah keluar dari Rsud dr. Murjani pada Jum’at (22/9/2017) Pagi lalu dengan sehat. (jmy/beritasampit.co.id)

    Editor: DODY