KUALA KAPUAS – Tidak bisa dipungkiri, bahwa manusia diciptakan sama dimana tuhan. Tanpa memandang suku, agama, ras dan lainnya. Hanya saja, yang membuat berbeda adalah pada kemampuan menyerap, menelaah, serta mengembangkan atau istilahnya menalarkan segala sesuatu permasalahan.
Itulah yang harus diasah dan dilatih dengan penyelesaian permasalahan melalui jalur pendidikan. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Kapuas, Drs. Ilham Anwar, MP dalam diskusi tentang hal peningkatan pendidikan dalam sebuah kesempatan bersama beritasampit.co.id, Jumat (29/9/2017).
Kadisdik sependapat bahwa keberadaan manusia sama dalam bentuk fisik. Hanya saja terlatih atau tidak saja yang membedakannya. “Semakin terlatih dan terbiasa menghadapi masalah atau mengalami proses belajar, maka akan bertambah kecerdasan otak manusia,” katanya.
Sementara, keadaan geografis Kabupaten Kapuas juga membuat perbedaan mutu pendidikan. Seperti sulitnya sarana dan prasarana pendidikan kerena faktor geografis itu dan tidak dipungkiri, menimbulkan perbedaan. Belum lagi sumber daya manusia pendidiknya.
Dan juga faktor Lazy Teachers (Guru Malas) yang tidak tepat waktu saat mengajar karena sulitnya medan di tempuh ke tempat mengajar. Kemudian diperparah lagi akibat masalah kemajuan tekhnologi, misalnya internet yg menunjang pendidikan sebagai jendela informasi.
Nah, berkenaan dengan penjelasan diatas Kadisdik bekerjasama dengan pihak ketiga yang menjalin kemitraan memberi solusi agar kedepannya tercapai menyetarakan mutu itu dengan sesuatu yang memudahkan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan guru demi kemajuan pendidikan.
Dan untuk pertama kali Disidik Kapuas yang membuka kemudahan itu, untuk nantinya diserahkan pada pihak sekolah untuk menindak lanjutinya. Kemitraan itu adalah semacam server aplikasi yang mempermudah guru dalam proses mengajar dan menilai untuk hasil yang lebih baik. (one/beritasampit.co.id)
Editor: DODY
