Masyarakat Baamang Hulu Tetap Jaga Tradisi Mengolah Bubur Asyura di Bulan Muharam

    SAMPIT – Tradisi memasak bubur asyura masih terjaga di Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Secara gotong-royong warga setempat memasak bubur yang sudah biasa menjadi tradisi budaya melayu dalam menyambut bulan Muharam yakni yang dikenal sebagai bulan pertama Hijriah atau tahun baru Islam.

    Pada acara memasak tersebut, turut hadir orang nomor satu di Baamang Hulu yakni Lurah Baamang Hulu Sudiansyah yang menyaksikan secara langsung proses pengolahan hingga sampai proses memasak dengan berbaur bersama masyarakatnya.

    Bahkan dia menganggap kegiatan tersebut sangat bermakna untuk menguatkan dan memupuk budaya lokal masyarakat Baamang Hulu supaya tidak hilang dan memudar. “Makna dari kegiatan kita pada hari ini yakni tetap mempertahankan budaya gotong-royong bersama masyarakat untuk mempertahankan kearifan lokal yang tetap harus terjaga,” ujar Sufiansyah, Minggu (1/10/2017).

    Lanjunya lagi, bahwa dengan kondisi sulit sekarang ini baik dalam segi ekonomi, ketahanan dan keamanan wilayah maka sangat diperlukan kesatuan dan persatuan masyarakat untuk mencegah masalah yang dapat masuk ke wilayah Baamang Hulu.

    Maka menurut Sufi sapaan akrabnya, dengan berkumpul dan bermusyawarahnya masyarakat akan terjalin komunikasi dalam memecahkan suatu masalah yang menjadi tanggun jawab bersama baik pemerintah maupun seluruh stakcholder.

    Pada acara memasak tersebut dilakukan juga syukuran dan bagi-bagi bubur asyura dengan memakan bersama dan juga dibagikan kepada tetangga-tetanga terdekat dilokasi acara berlangsung. (fzl/beritasampit.co.id)

    Editor: DODY