Diusia 58 Tahun Kabupaten Kobar PT. Astra Agro Lestari Tbk, Semakin “Lestari” Ikut Membangun Kobar

    Laporan Khusus : Oleh Maman Wiharja (1)

    AWAL Kedatangan PT. Astra Agro Lestari, Tbk tahun 1992 untuk menanamkan investasinya di Bumi Marunting Batu Aji, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), tidak semudah membalikan ‘telapak tangan’ atau seperti sulap ‘bim salabim ada kadabra’ (kemudian tibalah di Kobar).
    Tapi datang ke Kobar, sebelumnya penuh dengan berbagai perjuangan, terutama perjuangan untuk meluruskan ‘kepemilikan lahan’ yang sering di demo sejumlah kelompok LSM yang mengatas namakan kelompok masyarakat.
    Namun berkat keterbukaan dari pihak perusahaan Astra yang didukung Pemkab Kobar, akhirnya sejumlah kasus kepemilikan lahan, bisa diselesikan dengan baik, sehingg tidak merugikan masyarakat sekitar perkebunan.
    Pengamatan penulis, sekitar 3 atau 4 tahunan bibit sawit yang ditanam Astra di Kobar mulai tumbuh subur, maka sejumlah program kerja membangun dengan tema ‘peduli desa’ dan ‘peduli masyarakat’ sekitar perkebunan, (waktu itu belum ada nama CSR) mulai bergulir, merambah pemukiman masyarakat desa disekitar perkebunan.
    Dengan membangun pembukaan jalan desa, membangun gorong-gorong, jembatan jalan, mebangun tempat ibadah/masjid kecil (Langgar), membangun Sekolah, dan yang lainnya. Sehingga, pinggir-pinggir bingkai pembangunan sekitar wilayah perkebunan dan desanya mulai hidup menggeliat.
    Singkatnya, seiring diusia ke 58 tahun,Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), ( 3 Oktober 1959 – 3 Oktober 2917). Kini PT.Astra Agro Lestari (PT.AAL), Tbk, kini nampak semakin ‘lestari’ ikut membangun Kabupaten Kobar, karena berhasil mensinergikan program CSR dengan program Pemkab Kobar, sehingga pembangunan di Kabupaten Kobar semakin meningkat. Dan meningkatnya pembangunan,juga sama berkat dukungan sejumlah Perusahaan Besar Swasta (PBS) lainnya yang ada di Kabupaten Kobar.
    Kini pinggir-pinggir bingkai pembangunan yang awalnya baru direkat dengan beberapa program CSR,kini telah menjadi sebuah ‘Bingkai Pembangunan’ yang nyata dirasakan oleh warga masyarakat sekitar perkebunan dan desa-desa terpencil lainnya.
    Penulis, tidak bisa menyebutkan satu persatunya program CSR PT. AAL Tbk yang telah dilaksanakan dan menyentuh kepada masyarakat, karena terlalu banyak. Tapi penulis akan sedikit mengungkap program CSR dengan Pola IGA (Income Generation Activities), yang diluncurkan Astra Group, kepada anak perusahaanya, yakni PT SINP/PBNA.
    Dan ternyata program IGA tersebut mampu mendongkrak perekonomian masyarakat desa. Karena melalui pola IGA tersebut masyarakar desa bisa diuntungkan. Contoh di Desa Gandis (Desa yang dekat ke wilayah perkebunan) di Kecamatan Arut Utara (Aruta).
    Desa Gandis, kata Kadesnya Sanider, sejak tahun 2015 telah membentuk 10 Kelompok Tani IGA Sawit, dari jumlah penduduk sekitar 125 KK. Dari jumlah 125 KK, sebanyak 75 persen masuk kepada kelompok Tani IGA Sawit,yang dibina 2 anak perusahaan PT. AAL, yakni PT. SINP dan PT. PBNA. Hasilnya luar biasa.
    “Alhamdulillah sejak masyarakat dilibatkan dalam program IGA Sawit ini banyak kemajuan, dan penghasilan setiap bulannya cukup lumayan, karena setiap KK menerima penghasilan sebesar Rp 2 juta dan ada juga Rp 3 juta/bulannya,” aku Kades Gandis, Sanider, saat dibincangi beritasampit.co.id, melalui telephon selulernya Senin (2/10).
    Dari penghasilan itu menurut Sanider mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, dan diakuinya juga penghasilan itu jauh lebih besar sebelum masyarakat desanya masuk menjadi petani IGA Sawit. “Luar biasa, dengan program IGA sawit, masyarakat bisa menyekolahan anak anaknya bahkan memenuhi kebutuhan lainnya,”aku Sanider, bangga.
    Juga sama, seorang tokoh masyarakat desa Gandis Yoner Adung mengatakan, masyatakat desa Gandis sebelum menjadi kelompok tani binaan PT. Astra melalui pola IGA sawit. Masyarakat kerjanya serabutan,ada yang nanam jagung,padi tabur, yang penghasilannya tidak menentu.
    “Setelah masyarakat menjadi anggota kelompok IGA sawit, kami sangat bersyukur masyarakat hidupnya bisa sejahtera. Dan bagi kami masyarakat desa PT. Astra ini seperti orangtua, karena keberadaannya benar benar mampu memberikan kesajahteraa kepada masyarakat, melalui pembinaan kelompok tani itulah masyarakat saat ini bisa berubah kehidupannya, kami sangat berterimakasih kepada PT Astra, program IGA ini mampu memberikan penghasilan yang baik bagi masyarakat,” beber Yoner Adung.(Maman Wiharja

    )