SAMPIT-Media massa sebagai pilar keempat demokrasi, setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif, ternyata masih belum dipahami oleh kalangan pejabat publik, seperti Kepala Badan Pertanahan Kotim (BPN) Kotim, Arya Ismana.
Pasalnya, sejumlah wartawan yang melakukan tugas peliputan saat penggeledahan Kantor BPN Kotim tersebut, oleh Pidsus Kejari Kotim mendapat perlakuan buruk dari Kepala Kantor Pertanahan tersebut.
Sejumlah wartawan yang hendak masuk melakukan pengambilan foto dan visual dalam ruangan saat momen penggeledahan, diusir keluar oleh Kepala BPN Kotim.
Hal itu diungkapkan Syihab wartawan Kotawaringin news. Salah satu dari sejumlah wartawan yang mengalami pengusiran ketika itu.
“Saat kami masuk bersama dengan penyidik kejaksaan tiba-tiba kepala BPN menyuruh kami keluar sambil mendorong,” ungkapnya kepada beritasampit.co.id, Jumat (6/10/17).
“Bukan sampai di situ saja, saat kami berkumpul di ruangan tunggu. Kami diusir lagi dan malah di suruh tunggu di halaman kantor saja,” timpalnya. (im/beritasampit.co.id)
Editor: A. Uga Gara
