Ini Dia Penyebab Kenapa Honor Peserta Pesparawi Belum Dibayar, Kemana Ari Tulang?

    NANGA BULIK – Keluhan para peserta maupun pihak keluarga peserta Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) ke XVI tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), di Kabupaten Lamandau, hingga kini masih menjadi viral di media sosial (facebook).

    Keluhan tersebut menyampaikan bahwa ada peserta yang masih belum menerima honor dari panitia, yaitu anak-anak penari kolosal dan beberapa peserta Koor agung, selain itu juga ada yang mengeluhkan bahwa honor mereka dipotong dengan alasan panitia untuk make up dan juga konsumsi.

    Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa honor peserta penari kolosal masih belum dibayar? Dan bukankah sudah ada seksi konsumsi, lalu kenapa honor peserta masih dipotong?

    Sekda Kabupaten Lamandau, Arifin LP Umbing yang juga sebagai Ketua panitia harian PESARAWAI ke XVI tingkat provinsi Kalteng saat dikonfirmasi beritasampit.co.id mengatakan bahwa untuk honor tersebut masih belum bisa dicairkan. Namun masih dalam tahap proses.

    Hal yang menghambat proses pencairan tersebut dikarenakan EO yang menangani Bagian Tari kolosal yang tidak lain adalah ARI TULANG sebagai penanggungjawab yang menerima kontrak hingga kini masih belum mengajukan berkas persyaratan pencairan dana anggaran.

    Ari Tulang sebagai EO yang bertanggungjawab untuk menyelesaikan Pembayaran anggota team tari kolosal tersebut seharusnya sudah melakukan pembayaran honor peserta sesuai dengan tanggung jawabnya. Dan setelah itu barulah mengajukan permohonan pencairan pelunasan sesuai kontrak yang ada.

    Tetapi yang terjadi menurut pengakuan dari salah satu peserta mengatakan bahwa anggota peserta tari kolosal tersebut telah menandatangani kwitansi penerimaan honor tetapi honor tersebut belum di bayarkan.

    Mungkinkah Ari Tulang telah melakukan manipulasi data dengan bukti penerimaan honor tersebut hanya untuk melengkapi persyaratan pencairan dana mereka, dan setelah dana tersebut cair dari Pemda baru melakukan pembayaran yang sebenarnya pada peserta tari kolosal?

    Lalu kapan dana tersebut cair? Dan sampai pada yang berhak? Lagi hal tersebut bergantung pada EO yaitu ARI TULANG. Kapan dia mengajukan Invoicenya maka saat itulah dana barulah dana pelunasan tersebut dicairkan dan di lanjutkan kepada yang bersangkutan.

    Dan Disela-sela dikonfirmasi kami, Arifin langsung menghubungi bagian bendahara umum untuk mempertanyakan kapan vendor / EO tersebut akan mengajukan berkas untuk pencairan dana tersebut, dan ia katakan bahwa rencananya baru pada hari Rabu tanggal 11 Oktober nanti vendor/EO tersebut ke Lamandau. Tetapi apakah pembayarannya juga akan terjadi pada hari itu? Kita tunggu saja.

    “Tetap kita lakukan upaya, diantaranya yaitu selalu menghubungi yang bersangkutan dengan harapan anggaran tari kolosal bisa segera dicairkan, karena ini menyangkut orang banyak,” ungkap Arifin.

    Tetapi, bukankah apa yang dilakukan oleh Vendor sudah merupakan bentuk WANPRESTASI? dan korbannya juga banyak orang. Sementara sepengetahuan masyarakat semua ini adalah tanggung jawab PEMDA ?

    Disini Arifin hanya berpesan bahwa seluruh Vendor diharapkan untuk segera menyelesaikan tanggung jawabnya. Dalam konfirmasi tersebut beritasampit juga menanyakan perihal pemotongan honor peserta, baik untuk konsumsi selama latihan untuk peserta tari kolosal, maupun makeup bagi peserta Koor agung.

    Disitu Arifin mengaku bahwa dia tidak mengetahui mengenai hal tersebut, tetapi untuk konsumsi selama latihan seharusnya sudah ada anggaran tersendiri. Untuk lebih jelasnya beritasampit.co.id, diarahkan ke seksi terkait, tetapi sampai dengan berita ini di muat kami belum dapat mengkonfirmasi hal tersebut pada ketua seksi dimaksud. (cip/beritasampit.co.id)

    Editor: DODY