Diduga Dendam Lama, Pekerja Tambang ini Tembak Pekerja Lainnya

    SAMPIT – Diduga karena dendam lama, Concong tega menembak kaki sebelah kanan Agustian Rafik (24) di lokasi tempat mereka bekerja di Tambang Emas Nyomba Kecamatan Seruyan Tengah, Minggu (8/10/2017) siang Pukul 13.30 WIB.

    Pada malam sebelumnya, Concong juga sempat menodongkan pistol yang ia miliki kepada Kaur Desa setempat. Kejadian ini bermula saat Agustian Rafik, dari rumahnya berangkat menggunakan sepeda motor, naik ke atas lokasi tambang yang berbukit. Saat menaiki bukit, tiba-tiba langsung di cegat oleh Concong.

    “Saya sempat ditodongkan pistol di dada. Beruntung teman-teman di lokasi kejadian sempat menangkiskan todongan pistol yang berada di dada saya. sehingga tertembak bagian kaki,” ucap Agus saat di temui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Murjani Sampit. Minggu (8/10/2017) malam.

    Usai tertembak, Agus langsung melarikan diri kehutan dengan kaki kanan yang bersimbah darah. Pada saat itu pelaku masih mencoba mengejar korban, namun kehilangan jejak karena pekerja tambang turut membantu menyelamatkan korban dengan cara menghilangkan jejak darah korban di tanah dengan cara menguburnnya dengan tanah.

    Diduga, pelaku menyimpan dendam lama kepada korban. Pelaku juga di kenal sering melakukan aksi premanisme di daerah tambang dengan sering menodongkan pistol yang ia miliki.

    Korban di larikan ke RSUD dr. Murjani Sampit setelah turun dari daerah tambang dan diantar kerumahnya yang menempuh waktu selama 1 jam dari lokasi tambang. Sebelumnya, korban sempat di larikan ke Puskesmas setempat, namun karena peluru yang masih bersarang di kaki kanan korban. Pihak Puskesmas tidak berani untuk mengelurkan, sehingga harus di bawa ke Sampit untuk mendapatkan perawatan intensif.

    Concong diketahui warga asli di Desa Ayauwan denga ciri rambut keriting, badan gempal dan bertatoan. Concong memang dikenal warga kerap melakukan aksi premanismenya di lokasi tambang. Korban mengira penganiayaan ini telah direncanakan sebelumnya. “Tadi kita pihak keluarga sudah lapor polisi setempat. Sepupu saya itu (Korban) baru satu bulan setengah bekerja di Tambang tersebut,”ungkap Zeni, Sepupu Korban.

    Saat di hutan, Zeni melanjutkan. Korban diselamatkan oleh warga untuk diantar kerumah. Teman-teman dilokasi kejadian juga ada beberapa orang yang siap menjadi saksi. “Dari pengakuan sepupun saya (Korban) ia sebelumnya memang sudah pernah dianiaya pelaku. Mereka tidak berteman, namun saling kenal satu sama lain,” kata Zeni.

    Korban di bawa ke RSUD dr. Murjani Sampit harus menempuh waktu kurang lebih 9 jam dari tempat tinggalnya. Dan tiba di RSUD dr. Murjani Sampit pada pukul 22.25 WIB malam. Hingga saat ini, korban sudah mendapat perawatan intensif untuk di keluarkan peluru yang bersarang dikakinya.

    Sementara itu, pihak kepolisian setempat belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus tersebut. Keluarga korban berharap pihak berwajib dapat menyelesaikan kasus ini dengan adil dan tuntas, agar tidak berjatuhan lagi korban selanjutnya. (jmy/beritasampit.co.id)

    Editor: DODY