Aksi Solidaritas PWI Kotim, Kecam Kekerasan Terhadap Wartawan

    SAMPIT – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), melakukan aksi solidaritas terhadap oknum wartawan yang mengalami perlakuan tidak baik dari oknum polisi dan Satpol PP di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.

    Kemudian PWI Kotim mengecam keras atas perlakuan kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oknum-oknum keamanan tersebut.

    “Kami mengecam keras terhadap perlakuan kekerasan pada oknum wartawan. Seharusnya wartawan dijadikan mitra yang saling mendukung. Di Kotawaringin Timur, hubungan wartawan dengan polisi dan polisi pamong praja berjalan baik karena sama-sama menghormati dan menghargai tugas masing-masing,” kata Andri Rizky Agustian Ketua PWI Kotim disela Aksi Solidaritas dihadapan Balai PWI Kotim, Rabu (11/10/2017).

    Lanjutnya lagi, bahwa aksi brutal tersebut tidak bisa dibiarkan. Selain merupakan tindak kejahatan. “Aksi itu juga menjadi ancaman bagi kebebasan pers dan hak publik mendapatkan informasi, padahal wartawan dalam menjalankan tugasnya dilindungi oleh undang-undang,” tegasnya.

    PWI Kotawaringin Timur menggelar aksi solidaritas di depan Balai Mentaya Sekretariat PWI Kotawaringin Timur di Jalan Jendral Achmad Yani Sampit. Para jurnalis ini berorasi bergantian sambil membentangkan poster berisi tulisan kecaman terhadap pelaku kekerasan kepada wartawan.

    Sebelumnya penganiayaan terhadap wartawan di Purwokerto terjadi pada Senin (9/10) malam lalu, saat para wartawan meliput demonstrasi di depan Pendapa Sipanji. Salah satu wartawan menjadi korban penganiayaan, yakni Darbe Tyas, jurnalis Metro TV.

    Sedangkan empat jurnalis lain mengalami intimidasi dan perampasan atribut dokumentasi, mereka antara lain Agus Wahyudi (Suara Merdeka), Aulia El Hakim (Satelit Post), Maulidin Wahyu (Radar Banyumas) dan Dian Aprilianingrum (Suara Merdeka). (fzl/Beritasampit.co.id)

    Editor: DODY