Sip! Penyakit Demam Berdarah di Kapuas Menurun

    KUALA KAPUAS – Pada tahun 2017 ini, kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Kapuas mengalami penurunan yang cukup drastis. Melihat data yang ada, untuk tahun 2016 ada 323 kasus DBD, dan 5 kasus diantaranya menyebabkan meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2017 ada 13 kasus.

    Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Apendi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit dr Hj Tri Setiyautami, di ruang kerjanya, Rabu (25/10).

    “Alahmadulillah, kita sangat bersyukur sekali, pada tahun 2017 ini kasus demam berdarah mengalami penurunan yang sangat jauh sekali dibanding tahun 2016. Di mana, pada tahun 2016 kasus DBD-nya mencapai 323 kasus, sedangkan tahun 2017, yakni dari Januari sampai September ada 13 kasus,” sebut dr. Tri, sapaan akrbanya.

    Menurut dia, penurunan kasus itu, ada disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya faktor alam, dan perilaku dari manusianya.

    “Penyakit DBD ini, akan berkembang ketika kondisinya itu musim hujan. Mengingat karakterisik dari nyamuk, telur, dan sebagainya itu ketika kelembaban tinggi, dan curah hujan tinggi. Dengan kondisi itu, maka telur nyamuk itu cepat sekali menetas, dan menjadi nyamuk yang baru, dewasa dan seterusnya,” terang Tri.

    Tetapi, katanya, jika musim kering atau kemarau, telur itu akan tahan lama. Artinya, telur nyamuk itu tidak akan menetas. “Jadi kalau dibandingkan tahun lalu, cuacanya lebih agak kering,” ungkapnya.

    Selain itu, ada juga faktor dari manusianya. “Apabila masyarakat semakin sadar untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, seperti 3M atau 4M plus itu maka akan semakin turun potensi DBD itu,” ujar dr Tri. (ps/beritasampit.co.id)