Tulisan Besar “Pantai Ujung Pandaran” Sebagai Magnet, Benarkah ?

    SAMPIT – Selain Ikon Jelawat sebagai magnet pariwisata, nama sebuah tulisan besar “Pantai Ujung Pandaran” di Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan- Tengah (Kalteng) bisa diolah menarik para wisatawan untuk berkunjung dan berselfi ke pantai ini.

    Selain panorama pantainya yang indah, wilayah kawasan pantai ini memiliki ikon tersendiri sebagai magnet wisatawan agar terpikat untuk berkunjung. Setidaknya menyiapkan tempat-tempat khusus untuk pengunjung lebih rileks berselfi.

    Selainnya, penginapan atau villa-villa yang dengan harga yang terjangkau. Juga infrastruktur jalan menuju lokasi perlu diperhatikan tidak berlobang-lobang agar masyarakat pengujung mudah menuju akses ke pantai tersebut.

    “Pantai yang dikembangkan disini sangat potensial. Anginnya sejuk, pantainya Indah, alamnya Bagus. Hanya mungkin harus dilengkapi dengan beberapa prasarana yang masih kurang,” ujar Sasongko Tedjo wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat sebelum melakukan penanaman bibit pohon bakau pada rangkaian kegiatan bakti sosial kemah jurnalis se Kalteng, Minggu (3/11/2017).

    Dikatakannya, potensi panorama alam itu memang harus diriilkan. Salah satu caranya adalah dari wisatawan lokal dahulu, yang pertama dari Kalteng. Kemudian mulailah dari tingkat hunian hotel, penginapan dan sebagainya bisa ditingkatkan lagi.

    Menurutnya, membangun pariwisata itu tidak mudah, jadi kita juga membangun masyarakatnya. Sikap masyarakatnya harus positif terhadap pengembangan pariwisata. Tapi yang jelas katanya, modalnya sudah harus sangat kuat dan disini alamnya Bagus.

    “Jadi saya kira sayang kalau tidak dikembangkan potensi ini kedepan. Untuk era kedepan itu pembangunan – pembangunan regional di belahan Nusantara ini, termasuk juga kita bersaing dengan negara-negara lain, memang pariwisata menjadi andalan,” katanya.

    Lanjutnya, karena pariwisata merupakan menjadi komuditas yang sangat primer dan dibutuhkan masyarakat. Pentingkah sebuah ikon? Menurut Sasongko yang juga menjabat, saya kira penting sekali karena betapa banyak onyek wisata dinegeri ini.

    Maka masing-masing mempunyai ikon. Tetapi ikon itu bukan berarti memakan biaya yang sangat besar. Karena lebih penting dari ikon adalah infrastrukturnya.

    “Saya kemaren menuju kemari masih banyak jalannya berlobang itu juga harus diperbaiki. Kemudian juga sarana-sarana yang terkait dengan pariwisata fokus dimana tempat terbaik diwisata itu. Lalu ditulislah besar-besar Pantai Ujung Pandaran. Disitu tempat berfoto. Foto itu adalah alat promosi yang terbaik. Jadi dia bisa di uplot dimedia sosial, instagram, facebook dan itu akan terkenal. Jadi ada tulisanlah disitu Pantai Ujung Pandaran. Seperti pantai Losari lah kalau di Makasar, ” saranya.

    Kemah Jurnalis PWI se-Kalteng juga melakukan Bakti Sosial (Baksos) yang dilakukan PWI Kotim yang bekerjasama dengan PWI Kalteng sangat mendukung pariwisata yang digelontorkan Pemerintah Daerah Kotim dalam mengembangkan pariwisatanya.

    Buktinya, wartawan tidak hanya pandai menulis berita, tapi PWI juga berkontribusi melalui baksos, dinataranya penanaman bibit-bibit pohon bakau penahan abrasi dan pengecatan perahu-perahu nelayan.

    Kegiatan lainnya, PWI juga meningkatkan proposionalitas dengan pelatihan fotografi dan diskusi kode etik jurnalistik dan hypnotherapy atau pengendalian diri yang lebih efektif dan efisien.

    (mar/beritasampit.co.id)