WUOWW..!!! ASN Kalteng ini Cantik nan Seksi, Mantan Putri Indonesia Loo..

    Wanita berparas cantik, berkulit mulus, bertubuh seksi ini ternyata mantan Putri Indonesia 2011 yang kini mengabdikan dirinya sebagai ASN di Kalimantan Tengah. Siapakah dia ?

    Editor: A. Uga Gara

    SIAPA sangka, mantan kontestan 10 besar Putri Indonesia 2011 ini lebih memilih profesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) ketimbang dunia hiburan (Pemain film, modeling dan bintang iklan), menjadi politikus, atau menjadi public relation di perusahaan bonafit .

    Lebih tak menyangka lagi, wanita pemilik sederet prestasi asal Kalimantan Timur, kelahiran Samarinda, 13 Desember 1989 ini lebih memilih bertugas di pelosok, ketimbang di kota-kota yang lebih maju dan memiliki fasilitas yang lebih lenkap.

    Namanya, Asri Silva Shorea, profesi dokter umum. Bertugas di Puskesmas Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah sejak tahun 2015 lalu. Tinggal di Puruk Cahu, awalnya mengikuti suami, dr. Sukma Ihsan Rasyid.

    Pada penerimaan CPNS tahun 2015, dia mengikuti tes dan meraih peringkat 1 nilai ujian CAT terbaik pada seleksi penerimaan CPNS Kabupaten Murung Raya dan tercatat sebagai peringkat 2 nilai ujian CAT terbaik pada seleksi penerimaan CPNS Kalimantan Tengah tahun 2015.

    Jika melihat sederet prestasi yang diraihnya, ditunjang wajah cantik, kulit mulus dan tubuh seksi. Tak hanya itu peraih 10 besar Puteri Intellegensia Indonesia 2011 ini, tentu memiliki banyak peluang meninti karier di bidang lain ketimbang menjadi PNS.

    Apa jawaban dr. Asri Silva Shorea ketika ditanya wartawan beritasampit.co.id dengan pilihannya tersebut. Menurut dia karena suka. Saat menyukai sesuatu, terkadang kita tidak bisa menjelaskan alasan mengapa kita menyukai nya.

    “Awalnya mungkin karena waktu kecil saya sering sakit, mondar mandir RS dan selalu terkesima melihat para dokter yg berwibawa dengan jas putihnya, bisa menyembuhkan orang sakit, jadi cita-cita untuk jadi dokter tertanam kuat di hati saya,” jawabnya.

    Meski demikian lanjutnya, bukan berarti tidak memiliki cita-cita lain. Seiring bertambah usianya, semakin banyak pilihan cita-cita. Namun karena sudah niat mau jadi dokter ngga pernah luntur, karena sudah ada panggilan jiwa.

    Karena dokter menurut dia, merupakan pekerjaan mulia. Bukan berarti pekerjaan lain (pekerjaan positif) tidak mulia. Tapi dengan menjadi dokter dia merasa bisa bekerja sambil beramal, bekerja sambil bersilaturahmi dengan orang lain yg mungkin kita tidak kenal, mendengarkan cerita dan pengalaman mereka.

    “Berbagi dan mengamalkan ilmu, mencoba mengubah keluhan sakit pada diri mereka menjadi senyum bahagia di wajah mereka, dan yang paling penting semoga Allah selalu meridhoi dan menjadikan profesi dokter ini sebagai ladang pahala,” jelasnya.

    Ditanya terkait alasan tidak memilih berkarier di dunia hiburan. Menurut dia, dulu selepas Puteri Indonesia 2011 di jakarta, banyak sekali tawaran datang untuk casting iklan, jadi model catwalk ataupun fotomodel.

    Namun ucapnya, orang tua mengingatkan dirinya, bahwa pendidikan itu nomor 1 dan pada waktu itu memang dirinya masih Koass di RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

    “Akhirnya karena sudah komitmen dengan orang tua, dan juga saya memang memilih untuk menyelesaikan pendidikan dokter saya, dengan berat hati saya tolak tawaran tersebut (dunia hiburan, red),” imbuhnya.

    Walau sudah memilih PNS, ucapnya, bukan berarti dia stop sama sekali di dunia hiburan. Dia masih sering membantu membimbing adik-adik yg berminat mengikuti pemilihan Puteri Indonesia di Kalimantan Timur.

    “Sempat juga menjadi juri di beberapa pemilihan model regional indonesia dan kalimantan, juga sampe saat ini masih diminta pemda kabupaten murung raya untuk membantu menyiapkan wakil Kabupaten Murung Raya diajang duta wisata Kalimantan Tengah pada Festival Isen Mulang,” ujarnya.

    Kembali ditanya, kenapa memilih Murung Raya. Menurut dia, memilih Murung Raya bukan tanpa alasan. Pertama karena mengikuti suaminya yang lebih dulu bekerja di Murung Raya. Maka secara otomatis setelah menikah pada januari 2014, saya mengikuti suami untuk mengabdi ke Kabupaten Murung Raya.

    Kedua, peluang untuk mengembangkan karier di Kabupaten Murung Raya masih sangat terbuka lebar. Karena profesi dokter masih dianggap langka di Murung Raya, dan dia membaca peluang ini untuk dapat lebih mengaktualisasi diri kedepannya.

    Ketiga dia beralsan, bisa menjadi bagian dari berkembangnya Murung Raya adalah satu kebanggaan tersendiri bagi dia. Dan dia berfikir jika ingin menjadi sesuatu yg besar orang harus mulai dari bawah.

    “Mungkin di kota, dokter umum seperti saya sudah banyak. Dedangkan di kabupaten ini masih banyak sekali diperlukan tenaga dokter. Ibaratnya dikota besar orang yang berilmu itu sudah biasa, tetapi d kabupaten seperti ini kita bisa mengamalkan dan membagi ilmu kita supaya lebih bermanfaat,” jelasnya.

    Bagaimana dia menanggapi keterbatasan fasilitas dibandingkan RSUD dan dia lebih memilih di Puskesmas. Dengan simpel dia mengatakan, dengan terbatasnya sarana dan prasarana membuat daya imajinasinya lebih tajam dan bisa berfikir kreatif.

    “Jangan berfikiran bahwa di kabupaten pemekaran kita tidak bisa maju, itu salah besar. Saya selalu punya prinsip. Walaupun kita tinggal di kampung, kita tidak boleh kampungan,” ucapnya seraya memotivasi yang seprofesi seperti dirinya, atau profesi lain yang kebetulan sama-sama tinggal di kampung.

    “Saya selalu berusaha menerapkan prinsip tersebut dalam bekerja, bagaimana kita bisa membuat kabupaten ini khususnya tempat kerja saya sendiri di Puskesmas Puruk Cahu tidak kalah dengan dikota walaupun terbatas dalam hal sarana dan prasarana,” timpalnya.

    Dengan serba keterbatasan fasiliats di tempatnya kerja. Menurut dia, justru melahirkan kreatifitas dan ide-ide yang muncul dalam kondisi yang terdesak dan kekurangan, juga dengan teamwork yang kuat dari seluruh staff Puskesmas.

    “Alhamdulillah puskesmas tempat saya bekerja berhasil meraih hasil akreditasi tingkat madya yang sudah terstandarisasi oleh Kementrian Kesehatan RI pada bulan September 2017 lalu,” ucapnya dengan senyum sumringah.

    Dia menambahkan, dengan mengabdi di daerah, dia berusaha untuk bisa menjadi motivasi bagi orang lain, terutama bagi generasi muda setempat. Bahwa untuk bisa meraih sukses, tidak harus melulu ditunjukkan dengan hijrah dan bekerja dikota besar.

    “Melainkan bagaimana caranya bisa membangun daerah asal mereka menjadi kota yg sukses kedepannya. Saya juga ingin menjadi motivasi bagi dokter-dokter baru untuk mau mengabdi ke daerah,” tambahnya.

    Profile;

    Nama: dr. Asri Silva Shorea

    TTL : Balikpapan , 13/12/1989

    Pekerjaan : Dokter umum di puskesmas puruk cahu

    Suami: dr. Sukma Ihsan Rasyid
    Anak : Sukhaizuran Satyanegara Rasyid

    Alumnus Fakultas Kedokteran Unlam tahun 2013

    Sekolah :
    SDN 008 Samarinda
    SMP N 1 Samarinda
    SMA N 1 Samarinda

    Prestasi:
    – Peringkat 1 nilai ujian CAT terbaik pada seleksi penerimaan CPNS kabupaten Murung Raya tahun 2015.
    – Peringkat 2 nilai ujian CAT terbaik pada seleksi penerimaan CPNS kalimantan tengah tahun 2015
    -10 Besar Puteri Indonesia 2011 dan Puteri Intellegensia 2011
    -Duta wisata Kalimantan Timur tahun 2004
    -Runner up 1 Bujang Dara Samarinda tahun 2003
    -Puteri Ruhui Rahayu 2004
    -Wajah Kaltim Post 2004
    -Duta Anti Narkoba Kalimantan Timur tahun 2003
    -Finalis Model Indonesia tahun 2002
    -Juara 2 olimpiade sains fisika tingkat kalimantan timur tahun 2003
    -Juara 3 olimpiade sains astronomi tingkat kalimantan timur tahun 2004
    -Finalis Pertukaran Pelajar Bina Antarbudaya dari yayasan American Field Service tahun 2003

    Penulis: Akhmad Riansyah