Petani Kalampangan ‘Serbu’ Kota Palangka Raya, Ngapain?

    PALANGKA RAYA – Momen pergantian tahun 2017-2018 menjadi berkah tersendiri bagi petani warga Kelurahan Kalampangan, Kota Palangka Raya. Mereka menjadi pedagang jagung dadakan, di berbagai wilayah Kota Palangka Raya.

    Pantauan di lapangan, Sabtu (30/12) sore, lapak-lapak pedagang jagung tersebut mulai tampak terutama tampak di sisi Jalan Yos Sudarso, Bukit Keminting, Tjilik Riwut, RTA Milono, dan lainnya. Harga yang ditawarkan bervariasi, Rp 3 ribu-Rp 3.500,- per buah, tergantung besar kecil ukuran jagung.

    Nardi (46 tahun), pedagang jagung asal Kalampangan yang mangkal di sisi Jalan Bukit Keminting, menyebut, aktivitas demikian sudah menjadi kebiasaan para petani Kalampangan setiap jelang pergantian tahun. Dengan menjual hasil perkebunan secara langsung ke konsumen, para petani ini mendapatkan keuntungan lebih besar.

    “Kalau hari-hari biasa, hasil pertanian kami dibeli oleh pengepul, baru dijual lagi ke masyarakat di Pasar Besar. Jadi keuntungannya tidak sebesar ketika dijual langsung seperti sekarang (jelang tahun baru),” ujarnya.

    Di lapak dagangannya tersebut, Nardi menggelar sekitar 70 buah jagung mentah yang baru dipetik dari kebun. Jagung tersebut dibagi dua ikatan besar, masing-masing berisi 35 buah jagung. Per ikat, ditawarkan dengan harga Rp 35 ribu, atau Rp 3.500,- per buah.

    Pedagang jagung lainnya, Wati (37 tahun) membuka lapak dagangan di mobil bak terbuka di sisi Jalan Yos Sudarso. Petani yang juga berasal dari Kelurahan kalampangan ini menawarkan harga relatif lebih rendah. Dia mengikat jagung-jagungnya per 10 buah. Satu ikatan, ditawarkan seharga Rp 30 ribu, atau Rp 3 ribu per buah.

    Seperti momen-momen malam pergantian tahun sebelumnya, sebagian warga Kota Palangka Raya memang terbiasa kumpul-kumpul menunggu detik-detik pergantian tahun. Sembari menunggu mereka mengisi waktu dengan memasak aneka makanan yang dibakar, termasuk jagung.

    Selain dilakukan warga secara perorangan maupun kelompok, kegiatan hiburan demikian juga acap digelar institusi baik negeri maupun swasta. Alhasil, permintaan konsumsi jagung pun meningkat.

    Hal ini membuka peluang rejeki tambahan bagi para petani warga Kelurahan Kalampangan untuk berganti profesi sementara menjadi pedagang jagung musiman. Kalampangan sendiri merupakan kelurahan di selatan wilayah Kota Palangka Raya yang sejak lama menjadi sentra hasil-hasil pertanian. (SAR/Beritasampit.co.id)