Dongkrak Ekonomi, Masyarakat Bisa Tanam Sengon

    SAMPIT – Budidaya tanaman sengon saat ini bisa menjadi alternatif yang menjanjikan masyarakat Kotawaringin Timur (Kotim) dalam meningkatkan perekonomiannya. Sebab, selain nilai jual yang cukup tinggi, pemeliharaan tanaman tersebut relatif mudah.

    “Harga pohon Sengon saat ini cukup tinggi di pasaran. Selain itu seluruh bagian pohon dapat dimanfaatkan untuk usaha. Salah satunya adalah batang pohonnya yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti kayu olahan untuk pembuatan mebel,” kata anggota Komisi I DPRD Kotim, Syahbana, Jumat, (12/1/2018).

    Menurutnya, keberadaan pohon sengon dapat membuat tanah sekitar menjadi lebih subur. Jadi, tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai bahan usaha dari batang kayunya, tetapi juga membuat kesuburan tanah meningkat. Lanjutnya, dalam kurun 5 hingga 6 tahun tanaman pohon sengon itu sudah bisa dipanen. 

    Syahbana menambahkan, untuk perawatan dan pemeliharaan pun sangat mudah. Pohon sengon tidak perlu dipupuk dan dirawat seperti kelapa sawit. Namun jika diberi pupuk, maka akan lebih cepat lagi pertumbuhannya. Maka dari itu sengon lebih menjanjikan, karena sawit lebih tinggi ongkos pemeliharaanya.

    “Anggap saja satu hektare bisa menanam 1500 pohon, selama 5 tahun tidak usah dipupuk. Satu pohon harganya Rp2 juta, dikali 1500 pohon sudah Rp3 miliar keuntungannya,” terangnya. 

    Politikus Nasdem itu mengungkapkan, ditahun 2017 lalu Komisi I DPRD Kotim telah memberikan bantuan berupa tanaman sengon pada masyarakat Desa Cempaka Mulia Barat, Kecamatan Cempaga, bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekomian masyarakat.

    “Untuk semakin meningkatkan pengetahuan masyarakat serta untuk memberikan mereka wawasan dalam pemanfaatan pohon sengon, kami berharap pemerintah daerah bisa memberikan sosialisasi terkait pembudidayaan pohon sengon,” tutup Syahbana. (drm/beritasampit.co.id)