Banjir Lumpuhkan Akses Jalan Menuju 8 Desa di  Kecamatan Tasik Payawan 

    Editor:A. Uga Gara

    KASONGAN -Banjir lumpuhkan Delapan desa di Kecamatan Tasik Payawan. Kondisi itu juga diperburuk dengan putusnya akses jalan akibat derasnya luapan air Sungai Katingan. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa akibat musibah tersebut.

    Camat Tasik Payawan, Pimanto menuturkan, luapan air Sungai Katingan mulai merendami jalan raya dan galaman rumah warga sudah berlangsung sejak Senin (15/1/2018) petang lalu. Hingga saat ini, kondisi ketinggian air terpantau masih sama seperti sebelumnya.

    “Kalau jalan raya ini sudah terendam, artinya rata-rata lantai rumah penduduk dipastikan ikut kebanjiran. Sepertinya belum ada tanda-tanda peningkatan (meninggi, Red), karena informasinya tidak ada hujan deras di daerah hulu,” ungkapnya, Rabu (17/1/2018).

    Dia menambahkan, banjir diawal tahun 2018 ini telah merendam seluruh desa se Kecamatan Tasik Payawan. Desa-desa tersebut berada tepat di bantaran Sungai Katingan. Sampai saat ini wargnya masih bertahan di rumahnya masing-masing. 

    “Ketinggian banjir terparah mencapai satu meter dari jalan. Kenapa banyak yang selamat (tidak terendam, Red), karena hampir semua bangunan rumah di sini berupa panggung. Banjir seperti ini dianggap warga sudah biasa terjadi, sehingga mereka tidak berniat mengungsi,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Talingke, Nidie (44) mengatakan, hampir sepenuhnya lahan pertanian di desanya terendam air. Dirinya berharap, banjir kali ini tidak berlangsung lama, sehingga membuat tanaman padi maupun sayuran mati.

    “Kalau lahan pertanian yang besar memang tidak ada, karena di sini cuma pertanian skala rumah tangga saja. Beras masih aan, walaupun harus beli di warung-warung,” pungkasnya. 

    (ar/beritasampit.co.id)