Perbaikan Jalan Didua Desa di Pulpis Mulai Dilakukan, Kabid BM : Tidak Ada Proyek Siluman

    PULANG PISAU – Sejumlah ruas jalan di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) tahun ini dilakukan perbaikan. Terutama, ruas jalan yang telah masuk dalam usulan dan kondisinya memang cukup memprihatinkan.

    Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pulpis, Donna, mengatakan, tahun ini yang sudah mulai dikerjakan ada dua titik, yaitu Desa Garantung dan Sebangau Kuala.

    “Desa Garantung mulai dari jalan masuk dan Sebangau itu jalan yang menuju ke kantor kecamatan,” kata Donna, Jumat (20/1/18).

    Ia menambahkan, khusus di Desa Garantung panjang jalan yang dilakukan pemeliharaan sekitar 1.200 meter. Sementara, khusus di Sebangau itu sekitar 60 meter dan lebar meter dengan ketebalan rata-rata 20 centimeter.

    “Jadi mana titik-titik yang rusak parah itu yang kami perbaiki. Ditimbun menggunakan batu,” ujarnya.

    Donna mengungkapkan, memang ada beberapa titik lagi yang dilakukan pemeliharaan. Tetapi, akan dikerjakan secara bertahap.

    “Karena tidak bisa sekaligus sebab kami harus survei dulu ke lokasi bagaimana kondisinya,” ungkap Donna.

    Dia membeberkan, orang yang mengerjakan pemeliharaan ini juga orang-orang dari honorer PUPR. Sebenarnya, ini berbeda dengan proyek pada umumnya.

    “Kalau pemeliharaan ini tenaganya dari honorer kami. Jadi kadang kami disebut mengerjakan proyek siluman. Katanya tidak ada papan proyek dan sebagainya. Padahal itu cuma pemeliharaan saja,” bebernya.

    Terpisah, Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten Pulpis, Hargatin menjelaskan, pemeliharaan itu sifatnya tak terencana. Karena, pemeliharaan itu bersifat darurat.

    “Dimana jalan yang rusak berat itu yang dilakukan perbaikan,” jelas Hargatin.

    Dia menegaskan, dana pemeliharaan itu setiap tahunnya selalu ada. Kalau pihaknya disebut mengerjakan proyek siluman itu tidak benar.

    “Itu tidak melalui pihak ketiga. Alatnya dari PUPR dan orang yang bekerja juga dari honorer kami. Tidak ada papan proyek karena memang pemeliharaan itu bukan proyek. Sifatnya tidak terencana dan berapa anggarannya tidak terencana juga,” tutupnya.

    (pra/beritasampit.co.id)