Ribuan Warga Terdampak Banjir, Ini yang Dilakukan BPBD Kotim

    SAMPIT – Dari hasil kesepakatan rapat koordinasi dan evaluasi di Ruang Rapat Lantai Dua Setda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), status bencana banjir di wilayah utara ditingkatkan dari siaga darurat banjir ke tanggap darurat. Hal tersebut dikarenakan potensi curah hujan di Kotim di bulan januari 2018 hingga maret masih cukup tinggi, yakni dikisaran 151 sampai 300 mm.

    Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Ir Muhamad Yusuf MT, mengatakan, bahwa kenaikan status bencana banjir dari siaga darurat menjadi tanggap darurat telah disepakati.

    “Dengan demikian kita dari pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kotim juga dapat membantu masyarakat di daerah utara yang terdampak banjir dengan kebutuhan bahan pokok untuk disalurkan,” ungkap Yusuf, Senin (22/1/2018)

    Dirinya menjelaskan, indikator kenaikan tersebut yakni, kecamatan telah meminta bantuan bahan pokok, kemudian situasi dilapangan tidak menurun tetapi cenderung meningkat, ditambah curah hujan dari prediksi BMKG cenderung meningkat.

    “Sampai sekarang, data terbaru jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak berjumlah 1.319. Sehingga jumlah itu sudah lebih dari memenuhi status tanggap darurat. Dengan 7 Kecamatan, 24 Kelurahan atau Desa,” sebut Yusuf

    Adapun Personel di posko komando ataupun operasional memiliki kekuatan 70 personel. Terdiri dari Kodim 1015 Sampit, Polres Kotim, BPBD, Ditpolair, Dinsos, DPKP, Dinkes, Senkom, PMI, Orari, Karang Taruna, DLH, Kominfo, BMKG, Basarnas dan KNPI

    (jmy/beritasampit.co.id)