Curah Hujan di Kotim Masih Tinggi, Status Naik Menjadi Tanggap Darurat Bencana Banjir

    SAMPIT – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memprediksi bahwa curah hujan yang terjadi di wilayah Kotim pada bulan januari hingga maret 2018 mendatang masih cukup tinggi, dan puncaknya berada pada bulan maret mendatang.

    “Perlu diwaspadai untuk bulan pebruari hingga maret. Prediksi kami potensi curah hujan memang cukup tinggi. Untuk curah hujan di bulan pebruari 200 hingga 300 mm, itu di kategori menengah,” sebut Kepala BMKG Kotim, Nur Setiawan. Senin (16/1/2018) lalu.

    Ditambahkan Nur Setiawan, sedangkan bulan maret kita prediksi 300 sampai 400 mm, itu curah yang cukup tinggi. Berbeda di bulan Mei mrndatang, yang akan ada penurunan curah hujan.

    Namun pada rapat koordinasi dan evaluasi hari ini, Senin (22/1/2018) BMKG menyebutkan bahwa potensi curah hujan pada bulan Januari hingga Maret berada apada 201-300 Mm di Kecamatan Antang Kalang, Baamang, Bukit Santuai, Cempaga, Cempaga Hulu, Mentawa Baru Ketapang, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Pulau Hanaut, Seranau dan Teluk Sampit. Sedangkan di Kecamatan Kota Besi, Mentaya Hulu, Parenggean dan Telawang mencapai 151-200 Mm.

    Hal itulah salah satu indikator penyebab ditingkatkannya status darurat bencana banjir di Kotim dari Siaga Darurat Banjir hingga ke Tanggap Darurat Banjir.

    “Kita juga terlambat menaikan status ini, mengingat para penyalur bantuan dari perusahaan sudah menyalurkan bantuannya. Namun pada kita tidak bisa menyalurkan bantuan karena terbentur pada status, dan pada status ini sudah bisa untuk membantu,” Ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Ir. Muhamad Yusuf MT. Senin (22/1/2018)

    Adapun paparan saat rapat koordinasi dan evaluasi di ruang rapat Gedung Setda lantai 2 adalah Solusi yang bisa dilakukan, yakni menetapkan kembali kenaikan status menjadi tanggap darurat bencana sesuai dengan persyaratan dan peraturan (Perka BNPB Nomor 6A tahun 2011, Perbub No 27 tahun 2013, Permendagri nomor 21 tahun 2010, sehingga dapat menyalurkan bantuan darurat. Serta pendampingan mempercepat proses administrasi dan keuangan untuk kegiatan posko banjir dan Bantuan komunikasi jarak jauh (repeater) Kominfo dan Orari.

    Sementara itu, daftar perusahaan yang kini telah memberi bantuan sosial kepada korban banjir yakni PT. NSP Kota Besi, PT. TASK 3 Parenggean, PT. UNI PRIMAKOM Parenggean, PT. UNI Primacom Tualan Hulu, PT. UNI PRIMAKOM Cempaga Hulu, PT. BGA Cempaga Hulu, PT. BHL Tualan Hulu, PT. SSP Parenggean (bantuan sembako), PT. MUSIMAS GROUP dan ZAKAT CENTER NURUL FIKRI SAMPIT

    (jmy/beritasampit.co.id)