Bupati Kobar Dukung Budidaya Kopi Liberika

    PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Hj Nurhidayah mendukung pengembangan dan atau budidaya kopi liberika di wilayahnya.

    Hal itu disampaikan bupati saat melakukan kunjungan ke perkebunan kopi Liberika di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kobar, Sabtu (3/2/2018).

    Menurut Bupati, komoditi perkebunan tersebut dapat memberikan konstribusi terhadap pembangunan daerah, baik dari aspek ekonomi maupun destinasi wisata.

    Pasalnya, kopi Liberika yang merupakan kopi asal Negara Liberia dan Afrika Barat ini jarang dijumpai, khususnya di wilayah Kalimantan.

    “Saya sangat apresiasi kepada petani yang sudah mengembangkan kopi Liberika ini, termasuk tentunya kepada relawan yang sedang berupaya mengembangkan ini sebagai salah satu obyek wisata, dengan konsep desa wisatanya, karena tentunya ini akan berdampak positif bagi pembangunan di Kabupaten Kobar ini,” papar Bupati

    Lebih lanjutnya lagi ia mengatakan, pihaknya melalui dinas terkait akan memberikan dukungan penuh, baik secara moril maupun materiil agar budidaya kopi Liberika ini terus berkembang, sehingga ekonomi masyarakat, khususnya para petani kopi Liberika, semakin menggeliat.

    “Kebetulan saya lihat pengelolaannya di sini masih tradiaional, termasuk alat-alatnya yang untuk membersihkan kopi tadi. Nah, ke depan, seiring semakin bertambahnya kapasitas produksi, akan kita upayakan agar bisa dibantu dengan alat-alat yang modern, tapi tanpa membuang alat tradisional tadi,” jelasnya

    Kembali lagi Nurhidayah mengatakan, bahwa alat tradisional yang saat ini digunakan memiliki daya unik tersendiri bagi para wisatawan nantinya.

    H Ruslan AS, suami dari Bupati Kobar Hj. Nurhidayah yang kebetulan ada ditempat tersebut berpendapat terkait rasa kopi liberika usai menikmatinya

    Dikatakan Ruslan bahwa menurutnya bagi penikmat kopi yang pernah merasakan kopi Liberika mengatakan bahwa kopi tersebut memiliki rasa dan aroma tersendiri.

    “Sangat nikmat rasanya. Apalagi kalau kita menikmatinya di bawah pohonnya langsung, karena ini konsepnya menjadi obyek wisata, pasti akan ada sensasi tersendiri,” beber Ruslan.

    (Man/beritasampit.co.id)