Masih Banyak Desa Tertinggal di Kotim, Ini Kata Ketua Komisi III

    SAMPIT – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawarimngin Timur, Rimbun ST, meminta kepada pemerintah daerah agar lebih serius memperhatikan desa-desa yang tertinggal.

    Hal ini diungkapkannya mengingat kendala kemajuan di desa-desa tersebut yakni belum terealisasinya transportasi jalan darat. Sedangkan sejak tahun 2015 lalu, berdasarkan SK Gubernur Kalteng, Kabupaten Kotawaringin Timur hanya memiliki sedikitnya 6 desa tertinggal, tetapi setelah mendapat penetapan status dari Kemen PDT jumlah desa tertinggal justru bertambah menjadi 72 desa ditahun 2017 lalu.

    “Harapan kita ditahun 2018 ini pemerintah daerh bisa membuat desa tertinggal ini menjadi maju dan tidak menyandang status tertinggal lagi, kita harus akui saat ini upaya tersebut tidak berjalan mulus khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur, ditahun 2017 ini masih terdapat sedikitnya 72 desa tertinggal nah ini menjadi perhatian kita semua,” ungkap Rimbun, Selasa (6/2/2018).

    Rimbun juga menambahkan, beberapa waktu lalu pemda sudah membentuk tim khusus untuk menginventarisasi ulang seluruh desa yang ada di Kotim. Sehingga dari hasil inventarisasi tersebut nantinya akan menjadi acuan pemerintah pusat untuk menetapkan status desa tertinggal di kotim ini.
    “Tim yang sudak di bentuk ini, kita harapkan sudah bekerja dengan baik sehingga ditahun 2018 ini, tidak ada lagi desa yang tertinggal, kita tunggu saja hasilnya nanti,” timpalnya.
    Selain itu menurutnya, desa tertinggal yang harus jadi perhatian ada 15 desa yang terisolasi jalan darat dari ibu kota kecamatan, sehingga menghambat aktivitas masyarakat, yang mana sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat desa itu sendiri.

    “Rumitnya geografis, yang menjadi kendala adalah status kawasan, nah ini mestinya harus segera di selesaikan, salah satunya yaitu dengan cara melakukan pelepasan kawasan hutan produksi tersebut dengan system pinjam pakai kawasan,” tutupnya.

    (drm/beritasampit.co.id)