Desa Tertinggal di Kotim Bertambah, Waket DPRD Sebut Pembangunan Infrastruktur Masih Banyak Tidak Tepat Sasaran

    SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, H Supriadi MT, menilai, bahwa sejauh ini perkembangan dan percepatan pembangunan infrastuktur di Kotim ini masih tergolong tidak tepat sasaran.

    “Masih banyak pembangunan baik fisik maupun non fisik, yang kita lihat tidak tepat sasaran, ini kita bicara fakta saja, kita lihat contoh baik di wilayah selatan maupun wilayah utara, sampai saat ini masih 30 sampai 40 persen saja,” sebutnya, kepada beritasampit.co.id, Rabu (7/2/2018).

    Dari sudut pandang politikus Partai Golkar ini, pengentasan untuk desa-desa tertinggal itupun menjadi bukti bahwa pemerintah daerah masih belum optimal dalam pembangunannya, terutama akses ekonomi.

    “Jangan salahkan pihak pusat, kalau Kotim ini desa tertinggalnya nambah jadi 72 desa, itu benar, karena akses ekonomi masyarakat di desa itu tidak hidup, untuk itu kami harapkan pemerintah daerah segera mencari solusi terkait hal tersebut,” timpalnya.

    Supriadi menyarankan agar pemerintah daerah segera membuka jalan yang tersandung status kawasan tersebut menjadi status pinjam pakai. Agar, kata dia, roda perekonomian di 72 desa tertinggal itu bisa berputar.

    “Dengan begitu, program pemerintah, juga bisa berjalan, terutama menyangkut wisata, kalau kita liat lagi, diantara 72 desa tersebut, ada banyak progres atau aset wisata Zaman dulu yang sampai saat ini masih bertahan, ini yang kita sayangkan, kenapa tidak bisa di kembangkan secara signifikan,” tutupnya.

    (drm/beritasampit.co.id)