Ratusan Warga Baamang Serbu Kawasan Banjir

    SAMPIT – Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan terlebih saat musim hujan.

    Pecinta lingkungan dan tim pemburu sampah di kecamatan baamang semakin mengintensifkan kebersihan lingkungan dengan kembali melakukan gotong royong jumat bersih.

    Komitmen pecinta lingkungan dan tim pemburu sampah untuk terus tetap konsisten menjaga kebersihan lingkungan patut mendapat apresiasi.

    Hal ini dibuktikan dengan kegiatan gotong royong membersihkan sampah dan drainase di kawasan yang menjadi langganan banjir di jalan Chritopel Mihing, Kelurahan Baamang Tengah.

    Selain ratusan pecinta lingkungan dan tim pemburu sampah, kegiatan tersebut juga mendapat dukungan dari Camat Baamang dan jajaran instansi kecamatan, Lurah dan Tim Penggerak PKK, LPMK, Karang Taruna, Forum Ketua Kerukunan RT/RW, Tim Pemburu Sampah, serta personil dari Koramil dan Polsek Baamang.

    ”Ini merupakan kepedulian kami Forum Kerukunan RT/RW terhadap lingkungan, khususnya drainase di kawasan ini,” ujar Zainudin, Ketua RT 63, salah seorang anggota Forum Ketua Kerukunan RT/RW Baamang, saat dibincangi beritasampit.co.id. Jumat (9/2/2018).

    Diakuinya, disekitar jalan christopel mihing khususnya dari simpang jalan haji mansyur hingga jalan desmon ali termasuk dataran rendah berawa.

    Apabila hujan turun lebat beberapa jam saja drainase dikawasan tersebut tidak dapat menampung air hingga meluber ke badan jalan, akibatnya jalan disekitar kawasan tersebut rusak karena teredam air.

    ”Selain datarannya rendah, dampak dari terhalangnya drainase dari sampah inilah hingga membuat derasnya aliran air menuju sungai menjadi terhalang. Akibatnya kawasan ini terendam air. Kami berharap drainase dan kondisi jalan disini mendapat perhatian pemerintah daerah untuk dilakukan perbaikan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak dinginkan bagi kendaraan yang melintas,” ungkapnya.

    Dalam giat gotong royong ini diharapkan drainase di kawasan tersebut bersih dan air dapat mengalir lancar hingga ke sungai dan tidak kotor oleh sampah.

    Camat Baamang HM Yusransyah, dalam kesempatan tersebut juga tidak henti-hentinya menghimbau dan berharap, baik melalui ketua rt dan warga setempat, untuk tidak lagi membuang sampah ke dalam parit, tapi ke bak sampah yang kemudian di buang ke tempat pembuangan sampah sementara terdekat.

    Warga juga diminta untuk ikut berpartisipasi membersihkan lingkungannya. Paling tidak membersihkan di lingkungan rumahnya masing-masing.

    Dari pantauan, meski berjibaku dengan kontornya air drainase dan rumput liar yang tumbuh tinggi disisi drainase, namun suasana keakraban, kekeluargaan dan kebersamaan terpancar dalam kegiatan ini. Bahkan Camat Baamang turun langsung, menceburkan diri membersihkan drainase dari sampah dan material bangunan yang menghambat aliran air.

    Setelah dibersihkan secara gotong-royong, air yang semula hanya tergenang didalam drainase akhirnya kembali dapat mengalir. Namun tingginya debit air di aliran sungai, karena limpahan air dari darat , kawasan ini terlihat masih tergenang air, khususnya di depan panti asuhan Bahagia, Sampit.

    (jun/Berita Sampit).