SAMPIT – Pelarian Rivuansyah alias Lawan (25), warga Desa Penda Tenggaring, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng) akhirnya terhenti pada, Kamis (8/2/2018) kemarin, di Desa Sebaung, Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pelarian daftar pencarian orang (DPO) Polres Katingan itu tercium Polsek Antang Kalang setelah menerima keluhan dari warga bahwa ada seseorang yang memaksa meminta duit dengan masyarakat.
Kapolsek Antang Kalang, Ipda Dimas Pambudi STK, yang ikut serta dalam penangkapan Lawan, bersama Team Operasi Internal Polres Katingan, mengatakan, kurang lebih beberapa minggu Lawan diketahui bersembunyi di Kecamatan Telaga Antang, dan Antang Kalang.
“Selama ini tersangka Lawan diketahui selalu berpindah pindah, tidak pernah menetap, bergerak dari satu desa ke desa lainya. Terkadang bersembunyi dalam pondokan di tengah hutan,” katanya melalui pesan via whatsapp.
Lanjut Dimas, keberadaan DPO Polres Katingan itu diketahui pihaknya berdasarkan informasi dari masyarakat. Adanya informasin itu, pihaknya pun berkordinasi dengan Polres Katingan. Lalu, kata dia, tim langsung bergerak melakukan penangkapan.
“Sekitar dua hari yang lalu, ada informasi dari masyarakat yang mengeluh karena dia (Lawan, Red) memaksa meminta duit ke masyarakat, dan segera kita tindak lanjuti dengan melakukan koordinasi dengan pihak Polres Katingan,” ungkapnya.
Dalam penangkapan itu, Lawan sempat memberikan perlawanan kepada pihaknya, bahkan melukai salah satu anggota. Lawan pun diberi hadiah timah panas dari anggota, sehingga mengalami luka pada tangan kiri dan kaki. “Karena tidak mau mengambil resiko, akhirnya ia dilumpuhkan. Ia meninggal setelah kehabisan darah,” terang Dimas.
Untuk diketahui, Lawan merupakan otak pelaku penganiayaan dengan kekerasan terhadap Kapolsek Katingan Hulu AKP Abdul Karim dan seorang anggotanya Bripda Krisandi pada 26 Nopember 2016 lalu.
(im/beritasampit.co.id).
