Bupati Kotim Harapkan Kebun Raya Sampit Dapat Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Asing

    SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dipimpin langsung Bupati Kotim, H. Supian Hadi pada, Sabtu (10/2/2018) kmaren mengunjungi lokasi Kebun Raya Sampit di Jalan Jendrak Sudirman Km 30 Sampit-Pangkalanbun.

    Pada kunjungan perdana Bupati Kotim tersebut didampingi langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Sanggul L Gaol selaku leadinh sektot.

    Dilokasi Supian berkeliling mengecek di berbagai sisi Taman Kayu Komersial yang merupakan salah satu progres awal pembanguanan Kebun Raya Sampit yang dicanangkan sebagai tempat hutan wisata terbesar di Indonesia dengan luas 607 hektar.

    Kemudian ia berharap Kebun Raya Sampit nantinya akan menjadi destinasi wisata yang mampu mendongkrak kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan asing.

    “Selain tujuan pelestarian, Kebun Raya Sampit juga untuk destinasi wisata yang diharapkan berdampak pada perekonomian. Target kami bukan hanya wisatawan lokal, tetapi wisatawan asing karena wisata alam ini sangat diminati wisatawan asing. Rencananya tahun 2020 akan dibuka untuk umum,” kata Bupati H Supian Hadi

    Selain sebagai hutan wisata terluas di Indonesia Kebun Raya Sampit juga direncanakan menjadi tempat penelitian dan proses pendidikan serta menjadi tempat penelitian hutan Kalimantan, riset, wisata alam dan tempat konservasi binatang khas Kalimantan Tengah.

    Selain itu juga di Kebun Raya yang ditargetkan menelan biaya 1,4 triliun tersebut juga akan dilengkapi dengan hutan mangrove sebagai pendukung objek wisata.

    Akan tetapi pembangunannya akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2018 ini pemerintah daerah mengucurkan anggaran sekitar Rp3 miliar.

    Kemudian pada Tahun berikutnya, direncananya akan dialokasikan anggaran pembangunan lanjutan sekitar Rp15 miliar hingga Rp20 miliar.

    “Kami juga mengupayakan dana dari pemerintah pusat. Saya sudah minta bantuan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata karena ini akan menjadi kebun raya terbesar di Indonesia. Pemerintah provinsi juga membantu,” jelas Supian.

    (fzl/beritasampit.co.id)